Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan film Dilan 1990 di bioskop Tanah Air membuktikan bahwa industri perfilman Indonesia kini tengah kembali bergeliat. Hal itu membuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus berupaya untuk mendorong subsektor tersebut berkembang.
Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, penambahan jumlah layar bioskop adalah salah satu indikator untuk mendongkrak perputaran uang di ranah perfilman. Dia membuat komparasi, bahwa penambahan layar dapat meningkatkan jumlah pengunjung bioskop, khususnya penonton film Tanah Air.
"Pada saat Bekraf baru berdiri tiga tahun lalu, layar bioskop hanya ada sekitar 1.100 layar, sekarang sudah 1.500 layar," ujar dia di Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), Jakarta, Senin (26/2/2018).
"Itu selaras dengan jumlah penontonnya, di mana ketika 2015 ada sekitar 16 juta penonton film Indonesia. Jumlahnya naik jadi 34,5 juta pada 2016, dan akhir 2017 sudah mencapai 42 juta," Triawan menambahkan.
Lebih lanjut Triawan memaparkan, dana dalam pembuatan film juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, Bekraf membuat program bernama Akatara, yakni wadah untuk mempertemukan investor dan pembuat film.
Pada tahun lalu, Akatara tercatat berhasil memberikan investasi kepada 20 persen pembuatan film dari jumlah total film yang ditawarkan.
Triawan menjelaskan, ada tiga sektor yang diunggulkan Bekraf pada tahun ini, yaitu kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan. Terdapat pula tiga subsektor yang menjadi unggulan, yakni musik, film, serta aplikasi. Namun begitu, dia menilai bahwa sektor perfilman dalam negeri tetap terus akan tumbuh.
"Setelah film Dilan 1990, nanti film lain kayak Benyamin Biang Kerok dan Wiro Sableng bisa meledak juga. Diharapkan itu bisa memicu gairah Perfilman Indonesia," pungkas Triawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Bekraf Jadikan Film Karya Anak Bangsa Rajai Bioskop Tanah ..."
Posting Komentar