Search

Film Battle of Surabaya Sabet Penghargaan di Amsterdam

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film November 10th (Battle of Surabaya) karya Mohammad Suyanto, Hery Soelistio dan Adi Djayusman menyabet penghargaan kategori “Best Animation or Animated Sequence” pada Amsterdam International Filmmaker Festival.

Baca: Tak Tertarik Jadi Maju di Pileg, Deddy Mizwar: Saya Bukan Pemburu Kekuasaan

Piala untuk pemenang film animasi tersebut diterima oleh Wakil Kepala Perwakilan RI Den Haag, Fikry Cassidy, mewakili rumah produksi MSV Pictures yang tidak dapat hadir.

Dalam komentar singkatnya, Wakil Kepala Perwakilan Den Haag menyampaikan salam dan terima kasih dari Sutradara Aryanto Yuniawan kepada semua pihak yang mendukung pembuatan film tersebut dan pihak Amsterdam Film Festival atas penghargaan tersebut.

"Diharapkan pesan yang menjiwai film ini dapat menjangkau dan menyentuh penonton di berbagai belahan dunia dan membawa perdamaian," demikian dikutip dari KBRI Den Haag seperti dirilis di laman Kementerian Luar Negeri.

Disampaikan pula harapan Kedutaan Besar Den Haag agar kemenangan ini menjadi pemicu bagi para sineas Indonesia untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas karya-karya mereka di masa datang.

Dengan kemenangan di IFF Amsterdam tahun ini, film tersebut berarti telah berhasil menggondol 24 penghargaan internasional termasuk di berbagai festival film internasional antara lain di Hollywood International Moving Pictures Film Festival 2018, The Golden Nike Awards Film Festival 2018 – London, European Cinematography Award 2018 – Warsawa, dan Alternative Film Festival 2018 – Toronto, Canada.

Battle of Surabaya dalam festival ini berhasil mengalahkan nominasi lainnya, yakni “After Meteor’s Trail”, “The Visiting Tank”, dan “This Means War! Use it up”.

Menurut KBRI Den Haag, film yang diproduksi tahun 2015 tersebut dinominasikan untuk tiga kategori -- best sound, best film dan best animation.

Dijelaskan film Battle of Surabaya mengisahkan pengalaman Musa, seorang penyemir sepatu berusia 13 tahun, yang berkenalan dengan Yumna, seorang Jepang.

Yumna akhirnya mengetahui peran penting Musa dalam perang melawan Jepang, dan harus menentukan sikapnya.(*)

Let's block ads! (Why?)

baca dong http://www.tribunnews.com/seleb/2018/08/22/film-battle-of-surabaya-sabet-penghargaan-di-amsterdam

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film Battle of Surabaya Sabet Penghargaan di Amsterdam"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.