Semakin hari geliat perfilman Indonesia semakin kuat saja. Setelah sempat mati suri, para sineas tanah air mulai menunjukkan taringnya kembali. Tak hanya sukses dalam negeri, banyak film Indonesia yang telah mencapai taraf internasional.
Salah satu genre yang paling laris adalah film horor. Selain laku keras di bioskop lokal, beberapa juga mencuri perhatian penonton mancanegara. Tapi sadar gak sih kalau ada beberapa pola serupa dalam sejumlah film-film horor terbaru Indonesia? Nih IDN Times rangkum buat kamu.
1. Biasanya bertempat di sebuah rumah tua bergaya zaman dahulu
Misalnya dalam film-film horor terpopuler seperti Pengabdi Setan, Danur, Kafir, dan Sebelum Iblis Menjemput. Semuanya bertempat di sebuah rumah tua bergaya kolonial. Atau paling tidak, sudah dibangun sejak lima dekade yang lalu deh.
Rumah antik memang selalu berhasil memukau penonton lewat dua cara: nostalgia dan hawa seram yang otomatis sudah merubunginya. Rumah seperti ini bisa ditemukan di mana saja, bahkan mungkin kamu punya kerabat yang tinggal di sana.
Ini tentu berbeda dengan tren beberapa tahun lalu, yang selalu menceritakan satu tempat khusus dan ikonik. Misal sebuah hutan angker di Jawa Timur, atau jalan bebas hambatan di Jawa Barat.
2. Jangan lupa piringan hitam atau radio lawas
Musik memang punya peran penting dalam membangun suasana seram. Bedanya dalam beberapa film horor terbaru, salah satu bumbu utama genre horor ini gak lagi berasal dari sumber tak dikenal atau alat musik yang udah gak dipakai (gamelan, piano, dll, sebutin aja satu-satu).
Dalam Pengabdi Setan, Kafir, maupun Sebelum Iblis Menjemput, alunan musik dari piringan hitam seolah jadi bintang utama dalam membangun atmosfer mencekam. Selain itu ada juga suara-suara creepy dari radio jadul yang semakin bikin bulu kuduk merinding.
3. Belum lengkap kalau tanpa lagu klasik yang ikonik
Uniknya lagu-lagu yang dipakai justru biasanya bertema ceria atau soal cinta. Nada-nada oldies yang mudah diingat pun sukses 'merasuki' memori penonton bahkan setelah meninggalkan bioskop.
Misalnya tembang Kelam Malam (Pengabdi Setan) atau senandung Boneka Abdi (Danur) yang sederhana tapi nyangkut di kepala. Bandingkan dengan ost film horor sebelumnya yang identik dengan alunan sedih, depresif, bahkan bikin salah kaprah tentang musik tradisional seperti pada Lingsir Wengi.
4. Mengangkat nostalgia atau bahkan bersetting di masa lalu
Sebelum Iblis Menjemput dan Danur ber-setting di masa kini, tetapi tak pernah lupa menggunakan atribut yang membangkitkan kenangan generasi 70-an sampai 90-an.
Sementara Pengabdi Setan dan Kafir benar-benar ber-setting beberapa dekade yang lampau, membuat nuansa nostalgia semakin hidup.
Yah, setting vintage atau retro memang lagi hangat-hangatnya. Gak cuma film, serial horor Netflix Stranger Things pun sukses mengusungnya. Hal ini menarik tapi juga berisiko menimbulkan ketidak konsistenan jika para sineas tak hati-hati.
5. Sampai ke kostum-kostumnya juga bernuansa vintage
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors’ picks
Hampir semua film horor terpopuler di atas pasti memakai kostum jadul. Paling tidak salah satu dari tokohnya deh!
Di Danur ada Risa, mahasiswi yang selalu mengantongi iPhone tapi juga rajin mengenakan pakaian dari tahun 50-an. Di Sebelum Iblis Menjemput ada ibu tiri Alfie yang juga mengenakan wardrobe bertema serupa.
Hm, rupanya bersetting di masa kini gak menghalangi para tokoh ini untuk berkostum ala zaman feodalisme.
Baca Juga: Seram! 7 Momen Pengabdi Setan ini Mengingatkan ke The Conjuring Series
6. Peristiwa mistis yang melibatkan suatu keluarga
Tagline "Harta yang paling berharga adalah keluarga" sepertinya tak lagi hanya cocok buat Keluarga Cemara. Hampir semua film horor sukses ini mengulik rasa sentimentil pentonton dengan menyajikan kehancurkan yang dialami sebuah keluarga.
Jika beberapa tahun hantu film horor gencar "menghukum orang-orang yang mengusik ketenangan si penunggu", sekarang para momok seram tersebut akan mengganggu sebuah keluarga yang (biasanya di awal) seolah tak punya salah apa-apa. Hal ini membantu penikmat film untuk larut semakin dalam karena merasa relateable.
7. Sang 'pengusik' adalah sosok yang mengenakan tudung
Ada lagi nih yang bikin saya langsung teringat empat film sekaligus saat menonton film horor Indonesia masa kini. Jika sebelumnya momok peneror sang tokoh utama digambarkan sebagai makhluk mengerikan, tak manusiawi, atau berupa benda mati; sekarang didominasi sosok yang sepintas tampak normal dengan aksesori tudung di kepala mereka.
Serunya lagi sosok-sosok berkerudung ini gak selalu menakuti sang protagonis secara frontal. Melainkan cukup berjalan perlahan atau berdiri di titik-titik tertentu yang bikin penonton makin deg-degan. Tudung yang mengerudungi mereka memberi efek anggun tapi juga semakin misterius.
8. Antagonis juga bukan lagi 'penunggu' melainkan akibat ilmu hitam, entah santet atau sekte sesat
Beberapa tahun lalu film horor punya tokoh antagonis yang kerap dihubungkan dengan sebuah lokasi keramat. Bahkan urban legend dengan nama konyol seperti suster keramas dan nenek gayung saja dijadikan momok mengerikan.
Sekarang saya melihat sebuah pola. Walaupun temanya mistis, tetapi sineas Indonesia tetap berusaha menjaga logika cerita dalam film horor mereka. Ada akibat tentu ada sebabnya. Dan biasanya hal ini dikaitkan dengan sesuatu yang masih dipraktikkan di seluruh dunia: sekte sesat atau santet dan pesugihan. Tentu rasanya semakin realistis sekaligus memberi pelajaran bagi penonton untuk tidak coba-coba.
9. Yang paling keren sih sudah tidak mengumbar sensualitas demi menarik perhatian
Ini yang membuat saya kagum dengan perkembangan dunia perfilman Indonesia. Tak lagi umbar sensualitas demi menarik perhatian penonton. Dulu kita sempat diberondong dengan aneka film horor berbau syur. Bahkan bintang-bintang dewasa dari seluruh penjuru di dunia didatangkan untuk semakin meramaikan animo penonton.
Sekarang film horor tanah air tak lagi menggunakan pakem serupa. Cerita yang dalam, tema mengena, dan sinematografi keren berlomba-lomba disajikan para sineas Indonesia. Bahkan sudah bisa bersaing dengan film-film horor dari mancanegara!
Itu dia 9 hal yang hampir selalu ada dalam film Indonesia terpopuler masa kini. Peningkatan kualitas dalam film-film tanah air semakin membanggakan saja deh. Yuk kita dukung karya anak bangsa dengan menyaksikan film-film Indonesia keren di bioskop dan hindari pembajakan!
Baca Juga: Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditary
baca dong https://www.idntimes.com/hype/entertainment/danti/9-hal-yang-hampir-selalu-ada-dalam-film-horor-indonesia-masa-kiniBagikan Berita Ini
0 Response to "9 Hal yang Hampir Selalu Ada dalam Film Horor Indonesia Masa Kini"
Posting Komentar