Jumat, 5 April 2024 - 23:42 WIB
JAKARTA – Mengakhiri rangkaian kegiatan Hari Film Nasional 2024, Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan acara bertajuk Film Art, yang digelar di Sarinah, Thamrin, Jakarta, pada Kamis, 4 April 2024.
Gelaran Film Art tahun ini mengusung tema Belakang Layar Sinema, dengan menghadirkan banyak rangkaian acara. Sesi sharing dan learning diberikan oleh para pelaku film yang jarang diekspos ke publik, namun memiliki peranan penting dalam rangkaian pembuatan film. Scroll untuk info lengkapnya.
Mereka adalah Dinar Safari memberikan materi mengenai pemeran pengganti (stuntman), Wencislaus de Rozari dan Ananta Harshawardhana selaku penata artistik (art director) menyampaikan materi disain produksi, sementara Cessa David Lukmansyah, Wawan I Wibowo, Ryan Purwoko, Sentot Sahid dan Aline Jusria membagikan pengalaman mereka tentang penyuntingan film. Kelas-kelas ini direspons dengan antusias oleh para siswa sekolah menengah.
Di selasar Sarinah, Film Art 2024 juga menghadirkan instalasi-instalasi pakaian dan properti yang digunakan dalam film, seperti motor Dilan yang sudah terkenal dan menjadi ikonik, kemudian ada juga dari kelompok superhero yakni Gundala, Sri Asih dan Satria Dewa Gatotkaca.
Selain itu, di sudut lain nampak juga Sultan Agung dan busana Srimulat. Tidak berhenti sampai di situ, ditampilkan juga poster-poster film lama Indonesia yang dipamerkan secara apik.
“Ini adalah ide yang keren sekali, membawa film secara langsung bertemu dengan masyarakat luas, di ruang publik," ujar Rommy Fibri, Ketua Lembaga Sensor Film, dalam keterangannya, dikutip Jumat 5 April 2024.
"Selama ini memang kegiatan film cenderung berada di tempat spesifik, seperti di bioskop. Film Art membawa sineas terlihat lebih terbuka di tempat publik. Masyarakat yang lalu lalang dapat melihat langsung semua proses dan mendengarkan diskusi-diskusinya, melihat dari dekat bentuk busana film, semacam upaya promosi film Indonesia secara keseluruhan," tambah Celerina Judisari selaku Pelaksana Hari Film Nasional 2024.
Kemudian, ada juga hal menarik lainnya yakni peragaan busana film yang menampilkan pakaian-pakaian dari 20 judul film Indonesia, seperti Agak Laen, Warkop DKI Reborn, Habibie Ainun, Sherina, Keluarga Cemara, Pengabdi Setan, KKN Desa Penari, Wiro Sableng, Kadet 1947 dan masih banyak lagi.
“Busana di film sudah terbukti dapat membuat sebuah tren. Di Sarinah keliatan kan, ada kebaya-kebaya Janggan. Busana film juga dapat ditampilkan menjadi sebuah show tersendiri,” tutur Celerina.
Kegiatan Film Art diharapkan dapat terselenggara tidak hanya di Jakarta saja tetapi juga di kota-kota lain, untuk lebih mendekatkan para sineas dengan masyarakat luas. Nantinya diharapkan dapat mendorong terciptanya penonton-penonton baru film Indonesia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Selama ini memang kegiatan film cenderung berada di tempat spesifik, seperti di bioskop. Film Art membawa sineas terlihat lebih terbuka di tempat publik. Masyarakat yang lalu lalang dapat melihat langsung semua proses dan mendengarkan diskusi-diskusinya, melihat dari dekat bentuk busana film, semacam upaya promosi film Indonesia secara keseluruhan," tambah Celerina Judisari selaku Pelaksana Hari Film Nasional 2024.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Puncak Hari Film Nasional, Motor Dilan Hingga Kostum Pemain Mejeng di Sarinah - VIVA.co.id"
Posting Komentar