TEMPO.CO, Jakarta - Cerita-cerita horor kita diwarnai dengan horor psikologi sampai cerita hantu. Sejumlah penulis horor menggunakan beragam pendekatan dan penggalian ide dalam berkarya. Namun mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?
Obituari
Jenaka Jokpin dalam Kata
Penyair Joko Pinurbo berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi kemarin. Para sastrawan, seniman, dan penggemar karya-karyanya terhenyak. Ucapan belasungkawa dan rasa kehilangan bersama kutipan puisinya berseliweran di media sosial. Puisi-puisinya yang jenaka memang populer di banyak kalangan. Bagaimana perjalanan kreatif Jokpin?
Cerpen
Sputnik
Rumah tidak lagi sama setelah adikku tiada. Ibu bicara singkat saja bila kami berada di rumah. Begitu pula dengan ayah.
Film
Roman Sederhana di Kota New York
The Architecture of Love menyajikan kisah cinta River (Nicholas Saputra) dengan Raia (Putri Marino) berlatar keindahan New York. Film yang diadaptasi dari novel Ika Natassa itu menjadi alternatif ramainya film horor di bioskop. Bagaimana kekuatan film ini dan adu akting Nicholas Saputra dengan Putri Marino?
Baca selengkapnya di Koran Tempo:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor - TEMPO.co"
Posting Komentar