Liputan6.com, Jakarta - Studio film dan hiburan Warner Bros akan segera merilis film Barbie pada 21 Juli 2023. Disutradarai Greta Gerwig, penonton akan diajak masuk ke dunia Barbieland yang penuh warna pink, termasuk rumah barbie atau yang dikenal sebagai Barbie Dreamhouse.
Dikutip dari Architectural Digest pada Rabu, 31 Mei 2023, “Rumah Impian” Barbie bukanlah tempat untuk orang pemalu karena seluruh ruangan akan terlihat langsung dari segala sisi. "Tidak ada dinding dan tidak ada pintu," kata Greta Gerwig melalui email.
Gerwig menambahkan, "Dreamhouse mengasumsikan bahwa Anda tidak pernah memiliki sesuatu yang ingin Anda jaga kerahasiaannya, tidak ada tempat untuk bersembunyi." Simbol yang kompleks ini telah menjadi bahan yang kaya bagi sang pembuat film, yang menghadirkan penghormatan kepada boneka ikonik dari Mattel dalam bentuk live action.
Untuk menerjemahkan dunia permainan ini ke layar lebar, Gerwig mempercayakan production designer Sarah Greenwood dan set decorator Katie Spencer. Tim yang berasal dari London ini sebelumnya telah menciptakan berbagai set untuk film Pride & Prejudice dan Anna Karenina.
Keduanya mengambil inspirasi dari gaya modern abad pertengahan di Palm Springs, sebuah kota di California, Amerika Serikat, dengan latar bukit dan deretan pohon palem. Mereka juga mengambil inspirasi dari Kaufmann House karya Richard Neutra pada 1946 dan foto-foto ikonik oleh Slim Aarons.
"Semuanya di era itu sangat tepat," kata Greenwood, yang berusaha "membuat Barbie menjadi nyata di dunia yang tidak nyata ini."
Baik Greenwood maupun Spencer sebelumnya tidak pernah memiliki Barbie, jadi mereka memesan sebuah rumah boneka Barbie melalui Amazon untuk dipelajari. "Skalanya cukup aneh," kata Spencer, menjelaskan bagaimana mereka menyesuaikan proporsi ruangannya menjadi 23 persen lebih kecil dari ukuran manusia untuk dijadikan set.
Ada Perosotan Hingga Lift
Gerwig sebagai sutradara mengatakan, "Langit-langit ruangannya cukup dekat dengan kepala seseorang, dan hanya butuh beberapa langkah untuk menyeberangi ruangan tersebut. Ini memberikan efek aneh di mana para aktor terlihat besar dalam ruangan namun kecil secara keseluruhan."
Rumah sinematik Barbie ini didirikan di lokasi Warner Bros. Studios di Leavesden, Inggris. Bentuk bangunannya menginterpretasikan karya Richard Neutra menjadi rumah berwarna pink dengan tiga lantai yang penuh fantasi, dilengkapi dengan perosotan yang berkelok-kelok menuju kolam renang.
"Saya ingin menampilkan kegembiraan yang sangat konyol tentang Dreamhouse," kata Gerwig. Untuk itu, Gerwig mengambil inspirasi dari model bohemia tahun 1970-an, misalnya dengan mengadakan lampu Tiffany trompe l’oeil. Rumah Queen Anne Victorian tahun 2000 dan kursi santai karya Philippe Starck juga menjadi contoh.
Rumah Barbie ini tidak memiliki tangga, namun memiliki cara unik tersendiri untuk berpindah antara kedua lantai. Referensi Gerwig adalah Pee-wee's Big Adventure, lukisan kue Wayne Thiebaud hingga ruangan seni Gene Kelly di film An American in Paris.
"Mengapa harus berjalan turun tangga jika Anda bisa meluncur ke kolam renang? Mengapa harus naik tangga jika Anda bisa naik lift yang sesuai dengan pakaian Anda?" ungkap Gerwig.
Tidak Gunakan CGI
Untuk kamar tidur Barbie, tim produksi memadankan kepala tempat tidur berbentuk kerang mutiara yang dilapisi kain beludru dengan selimut berpayet. Sedangkan, lemari pakaian Barbie memperlihatkan pakaian yang tergantung dan tersusun rapi seakan ada dalam kotak mainan.
"Rumah ini sangat jelas didesain untuk seorang wanita lajang," kata Greenwood. Ia mencatat bahwa ketika Barbi Dreamhouse pertama kali dijual pada 1962 dalam bentuk lipatan karton, jarang sekali ada wanita yang memiliki rumah sendiri. Spencer menambahkan, "Barbie adalah ikon feminis sejati."
Seperti dalam filmnya sebelumnya seperti Little Women dan Lady Bird, Greta Gerwig menciptakan dunia yang utuh dalam Barbie. "Kami benar-benar menciptakan alam semesta alternatif dari Barbie Land," kata sutradara ini, yang bertujuan untuk menciptakan "ketidakaslian yang otentik" pada setiap kesempatan.
Sebagai contoh, ia menceritakan bahwa penggunaan latar belakangnya dicat dengan tangan dan bukan dengan CGI untuk memperlihatkan langit dan Pegunungan San Jacinto. "Semuanya perlu dapat dirasakan, karena mainan pada dasarnya adalah benda yang disentuh,” ujar Gerwig.
Stok Warna Pink Sampai Menyusut
Semua hal dalam rumah Barbie juga perlu berwarna merah jambu. "Mempertahankan sifat 'kekanakan' adalah yang utama," kata Gerwig. "Saya ingin warna merah jambu yang sangat cerah, dan semua benda harus terlihat berlebihan."
Dengan kata lain, lanjutnya, ia tidak ingin "melupakan apa yang membuat saya mencintai Barbie ketika saya masih kecil." Greenwood mengatakan, proses pembangunan rumah Barbie untuk film ini menyebabkan adanya peningkatan permintaan internasional untuk warna pink yang mencolok dari cat Rosco. Sambil tertawa ia mengatakan, "Dunia kehabisan warna pink."
Selain dilakukan di studio di Inggris, pengambilan gambar untuk film Barbie juga diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat. Dikutip dari Country & Town House, pada Juni 2022, Margot Robbie dan Ryan Gosling terlihat sedang syuting di Los Angeles dengan rambut pirang yang sama, sepatu koboi putih dengan tumit tinggi, dan topi koboi putih, serta pakaian koboi yang lucu.
Robbie dan Gosling juga pernah terlihat sedang syuting Barbie di Venice Beach, California, kali ini mengenakan pakaian roller skating neon yang serasi dengan pelindung mata dan sepatu roda neon kuning serta pelindung siku dan lutut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Interior Rumah di Film Barbie yang Serba Pink, Sengaja Tanpa Pintu dan Jendela - Liputan6.com"
Posting Komentar