Search

Seputar Hari PARFI: 7 Film Lokal yang Raih Penghargaan Internasional - detikJatim

Daftar Isi

Surabaya -

Hari ini merupakan Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Berikut sederet film lokal yang meraih penghargaan internasional.

PARFI bertujuan agar para artis (seniman) film mendapat pengayoman, pembinaan, peningkatan kapasitas diri. Sehingga dapat terus berkarya, menjaga pertahanan budaya bangsa melalui perfilman nasional secara optimal, profesional, berintegritas dan berkeadaban.

Di Hari PARFI ini, detikJatim merangkum sederet film lokal yang meraih penghargaan internasional. Berikut ulasannya.

Film Lokal yang Raih Penghargaan Internasional:

1. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar TuntasFilm Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas/ Foto: dok. Palari Films

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan film adaptasi novel berjudul sama karangan Eka Kurniawan, yang menceritakan tentang seorang jagoan tarung yang memiliki satu rahasia hidup.

Film ini mendapat penghargaan International Golden Leopard di Locarno International Film Festival, serta diputar di Toronto International Film Festival 2021.

2. Yuni (2021)

Film YuniFilm Yuni/ Foto: Dok. Instagram

Film Yuni bercerita tentang perempuan muda berprestasi yang mempunyai harapan tinggi untuk melanjutkan pendidikannya. Namun ia terhambat budaya menikah muda di lingkungannya.

Film ini meraih penghargaan di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.

3. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)

Kucumbu Tubuh IndahkuKucumbu Tubuh Indahku/ Foto: 'Kucumbu Tubuh Indahku' (imdb.)

Kucumbu Tubuh Indahku merupakan film mengenai perjalanan seorang penari Lengger dalam pencarian jati diri melalui emosi dan orientasi seksualnya. Film ini dinilai cukup sensitif dan kontroversial. Sebab menampilkan isu LGBT sehingga sempat dilarang tayang di Indonesia.

Penayangan perdananya di Venice Film Festival 2018 cukup mendapat perhatian dari luar negeri, hingga film ini mendapat 3 penghargaan dari Asia Pacific Screen Awards, Cinephile Society Awards, serta Guadalajara International Film Festival.

4. Sekala Niskala (2018)

Sekala Niskala merupakan film yang menceritakan tentang kehidupan anak kembar laki-laki dan perempuan bernama Tantra dan Tantri. Konflik terjadi ketika salah satu anak kembar tersebut menderita penyakit yang perlahan merenggut nyawanya.Film Sekala Niskala/ Foto: Istimewa (dok.Instagram @theseenandunseen)

Sekala Niskala merupakan film yang menceritakan tentang kehidupan anak kembar laki-laki dan perempuan bernama Tantra dan Tantri. Konflik terjadi ketika salah satu anak kembar tersebut menderita penyakit yang perlahan merenggut nyawanya.

Pengalaman magis terjadi ketika Tantri yang amat merindukan saudaranya itu kemudian menjalin koneksi dengan kembarannya di dunia fantasi. Film ini meraih berbagai penghargaan seperti di Asia Pacific Screen Awards 2017, Tokyo FILMeX 2017, Berlin International Film Festival 2018, Fribourg International Film Festival 2018, QCinema International Film Festival 2018 dan Shanghai International Film Festival 2018.

5. Pengabdi Setan (2017)

Pengabdi SetanFilm Pengabdi Setan/ Foto: Pengabdi Setan (twitter Joko Anwar)

Pengabdi Setan merupakan remake dari film dengan judul serupa yang tayang pada 1982. Film garapan Joko Anwar ini menceritakan keluarga yang diteror sebab terikat perjanjian dengan setan.

Film horor ini meraih penghargaan Popcorn Frights Film Festival 2018 dengan kategori Scariest Film Award.

6. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Marlina si Pembunuh dalam Empat BabakFilm Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak/ Foto: Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (saras/detikhot)

Film yang dibintangi Marsha Timothy ini menceritakan tentang wanita yang mencari keadilan, dengan membalas pelaku kejahatan yang merampok dan melakukan tindak kekerasan seksual kepadanya.

Film dengan pesan mengenai perjuangan wanita dan sistem patriarki yang ada di masyarakat ini meraih penghargaan juri khusus atau Snow Leopard Special Jury Award di Asian World Film Festival (AWFF) tahun 2018.

7. Turah (2016)

film TurahFilm Turah/ Foto: Istimewa

Turah merupakan film dengan dialog berbahasa daerah Ngapak asal Tegal (Jawa). Film ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat kampung terpencil dengan berbagai problematika yang ada.

Film ini mendapat berbagai penghargaan internasional seperti Singapore International Film Festival 2016 dan Bengaluru International Film Festival 2017.

Simak Video "Before, Now & Then (Nana) Jadi Film Panjang Terbaik FFI 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)

Adblock test (Why?)

baca dong https://news.google.com/rss/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmRldGlrLmNvbS9qYXRpbS9iZXJpdGEvZC02NjExNjgyL3NlcHV0YXItaGFyaS1wYXJmaS03LWZpbG0tbG9rYWwteWFuZy1yYWloLXBlbmdoYXJnYWFuLWludGVybmFzaW9uYWzSAXRodHRwczovL3d3dy5kZXRpay5jb20vamF0aW0vYmVyaXRhL2QtNjYxMTY4Mi9zZXB1dGFyLWhhcmktcGFyZmktNy1maWxtLWxva2FsLXlhbmctcmFpaC1wZW5naGFyZ2Fhbi1pbnRlcm5hc2lvbmFsL2FtcA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Seputar Hari PARFI: 7 Film Lokal yang Raih Penghargaan Internasional - detikJatim"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.