Search

Menilik kerumitan proses pembuatan film "Aquaman and the Lost Kingdom" - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Film sekuel Aquaman yaitu ”Aquaman and the Lost Kingdom” di bawah bendera Warner Bros. Pictures, resmi tayang secara global pada 20 Desember ini dan meninggalkan jejak kerumitan di balik proses pembuatannya.

Film yang ditukangi oleh sutradara James Wan ini sedikitnya membutuhkan sebanyak 12 anggota kru selama empat bulan untuk membuat tiga unit Octobot sungguhan. Setiap Octobot terdiri atas 45 bagian cetakan dengan bingkai logam pada bagian dalam.

Satu unit Octobot memiliki bagian dalam logam utuh, sedangkan Octobot kedua untuk adegan air didesain dengan bagian dalam yang disesuaikan bagi pemeran pengganti. Sementara unit Octobot ketiga hanya memiliki bagian luar yang ditata untuk pengambilan gambar dari belakang.

Unit Octobot tersebut digerakkan berdasarkan gerakan enam sumbu rotasi yang memungkinkan gerakan sepanjang sumbu depan dan belakang, lateral, dan vertikal, serta tiga sumbu rotasi.

Baca juga: Kembalinya sang raja Atlantis di "Aquaman and The Lost Kingdom"

Baca juga: DC Films berencana mengganti Amber Heard di "Aquaman 2"

Film yang menampilkan karakter utama Jason Momoa (Aquaman) dan Yahya Abdul-Mateen II (Black Manta) tersebut juga sempat kekurangan lilin yang digunakan untuk membuat replika es selama pembuatan film. Sehingga pada satu titik, tim spesialis efek harus “menggerebek” sebuah toko lokal besar di Swedia dan membeli ratusan lilin putih.

Tim spesialisasi efek juga menciptakan empat ledakan besar untuk film tersebut. Ada satu ledakan celah es di Antartika yang difilmkan hanya dalam satu kali pengambilan gambar.
 

Aktor Patrick Wilson yang memerankan karakter Orm berdiri di depan Octobot dalam film "Aquaman and the Lost Kingdom". (ANTARA/HO/Warner Bros. Pictures)

Kostum
Pada film ini, desainer kostum Richard Sale juga memperbarui kostum Aquaman ikonik milik Arthur Curry dari film sebelumnya. Sesuai dengan desain asli, Sale bekerja dengan tim untuk menggabungkan bahan yang lebih ringan dan membuat panel yang bertujuan untuk membuat kostum tersebut lebih mudah dipakai oleh Jason Momoa selama adegan aksi dan pertarungan.

Selain itu ada terlalu banyak sisik yang harus dihitung pada setelan emas dan hijau milik Aquaman sehingga butuh sebanyak tiga orang selama tiga bulan untuk membuat dan menempatkan setiap sisik satu per satu pada kostum.

Sosok Ratu Atlantis istri Aquaman yaitu Mera (diperankan oleh Amber Heard) dan ibunda Aquaman yakni Atlanna (diperankan oleh Nicole Kidman) juga telah dilengkapi dengan kostum megah untuk adegan Dewan Atlantis. Korset Atlanna menampilkan lebih dari 1.100 sisik warna-warni yang semuanya dibuat dengan tangan oleh tim penata busana. Didesain berdasarkan model aslinya, cangkang pada gaun agung Mera dibuat dari poliuretan, dicat, serta diberi daun emas buatan tangan.
 

Sutradara James Wan (kiri) bersama aktor Yahya Abdul-Mateen II (kanan) dalam sebuah set film "Aquaman and the Lost Kingdom". (ANTARA/HO/Warner Bros. Pictures)

Kerumitan juga ada pada setelan dalam emas Raja Nereus yang memiliki sebanyak 30 lapis emas cetakan khusus. Selain itu, seorang pandai besi bekerja selama berminggu-minggu untuk membuat sebagian besar baju besi Kordax, mengerjakannya dengan kuningan, kemudian membentuknya dengan tangan. Potongan logam tersebut kemudian dicetak dan dibuat dari poliuretan untuk memberikan kenyamanan dan mengurangi kebisingan saat pertempuran. Potongan-potongan yang dibentuk kemudian disatukan menggunakan kulit dan metode tradisional lainnya.

Richard Sale mengaku mendapatkan inspirasi dari ikan pirarucu (Arapaima gigas) yang sangat besar dari Brasil dan merupakan salah satu ikan air tawar terbesar di dunia dengan panjang mencapai 3 meter untuk membuat sisik kostum. Tim kemudian membuat ratusan replika pirarucu yang dapat dilihat pada adegan munculnya tentara Atlantis Kuno.

Baca juga: Fakta-fakta di balik adegan bawah air "Aquaman and the Lost Kingdom"

Trisula
Sementara itu tim properti film ini membuat sebanyak 15 versi trisula emas Aquaman, 26 versi trisula hitam Black Manta/Kordax, dan lima versi trisula Raja Nereus. Beberapa di antaranya terbuat dari fiberglass, karet, dan busa lembut untuk penggunaan oleh pemeran pengganti yang semuanya dilengkapi dengan inti serat karbon agar tetap kokoh.

Tim properti juga membuat tabung serat karbon berisi busa yang diperlukan dalam adegan berbahaya guna melindungi para pemeran pengganti dari risiko penggunaan trisula sungguhan. Bahkan dengan inti serat karbon yang sangat kuat, beberapa trisula sempat patah oleh aktor dan pemeran pengganti selama pembuatan film.
 

Aktor Yahya Abdul-Mateen II (tengah) memerankan Black Manta dalam film "Aquaman and the Lost Kingdom". (ANTARA/HO/Warner Bros. Pictures)

Tak ketinggalan, sebuah trisula versi aluminium yang berfungsi secara utuh juga disiapkan untuk Arthur dan Black Manta. Selain itu, Black Manta memiliki versi trisula yang bisa terbagi menjadi dua bagian dengan bayonet yang dilengkapi pisau tersembunyi di dalamnya. Sementara itu trisula Raja Nereus dirancang untuk dapat menyala dan tim properti menggunakannya dalam proses produksi sehingga para aktor memiliki properti yang praktis, bukan dengan menambahkan cahaya pada proses pasca produksi. Banyak senjata seperti laser Manta, tombak Necrusian, dan kapak Orm yang juga memiliki fungsi cahaya yang terpasang di dalamnya.

Butuh banyak perajin dengan keahlian berbeda untuk merancang dan membuat trisula pada film ini, termasuk desainer 3D dengan CAD, alat pencetak 3D, pembuat cetakan, pembuat model properti, dan seniman gambar. Trisula yang telah selesai juga masih harus melewati sedikitnya sepuluh pasang tangan sebelum berada di tangan karakter pahlawan atau penjahat.

Selain trisula, hal unik lain di film "Aquaman and the Lost Kingdom" adalah penggunaan jam tangan. Bila diperhatikan di dalam film, karakter Black Manta mengenakan sebuah jam tangan yang selalu menyala di pergelangan tangan kirinya. Jam tangan tersebut adalah purwarupa yang disediakan oleh pembuat jam tangan mewah IWC Schaffhausen. Hingga saat ini hanya ada tiga unit jam tangan tersebut di dunia: satu untuk Manta (dengan lampu berwarna merah) dan dua lagi dengan lampu berwarna biru untuk Dr. Stephen Shin (diperankan oleh Randall Park), dan Stingray (diperankan oleh Jani Zhao).

Baca juga: DC Studios bawa tiga proyek film superhero di CinemaCon 2023

Baca juga: "Aquaman 2" dan sekuel "Shazam!" mundur tayang

Baca juga: Jason Momoa jadi "Aquaman" di dunia nyata suarakan laut lebih bersih

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023

Adblock test (Why?)

baca dong https://news.google.com/rss/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmFudGFyYW5ld3MuY29tL2Jlcml0YS8zODgwNzI1L21lbmlsaWsta2VydW1pdGFuLXByb3Nlcy1wZW1idWF0YW4tZmlsbS1hcXVhbWFuLWFuZC10aGUtbG9zdC1raW5nZG9t0gEA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menilik kerumitan proses pembuatan film "Aquaman and the Lost Kingdom" - ANTARA"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.