REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi Korea Selatan, Barunson E&A, melakukan langkah pertamanya masuk ke industri film Indonesia. Barunson E&A dikabarkan telah memulai kerja sama dan berinvestasi pada film laga karya sineas Indonesia, 13 Bom di Jakarta.
Dikutip dari laman Deadline, Rabu (6/12/2023), Barunson E&A adalah salah satu perusahaan produksi terkemuka Korea Selatan. Film besutannya termasuk Parasite yang memenangkan kategori film terbaik di Piala Oscar 2020 dan film komedi hitam Cobweb.
CEO Barunson E&A, Gene Hong Brian Park, mengatakan pihaknya sangat bersemangat memulai kolaborasi penting tersebut dengan Visinema. Dia mengatakan, investasi pada 13 Bom di Jakarta merupakan bukti kepercayaan terhadap bakat sineas Indonesia.
"Ini juga mencerminkan komitmen kami dalam membina kemitraan kreatif di seluruh Asia. Kami percaya bahwa proyek ini tidak hanya akan menjadi tonggak sejarah bagi perfilman Indonesia tetapi juga menjadi katalis bagi kolaborasi yang lebih dinamis di industri film Asia," ujar Park.
13 Bom di Jakarta tayang perdana sebagai film penutup Jogja-Netpac Asian Film Festival, disutradarai oleh Angga Sasongko. Dibintangi oleh Rio Dewanto, Putri Ayudya, Chicco Kurniawan, serta Ardhito Pramono, film bercerita tentang sekelompok teroris yang menanam 13 bom di lokasi-lokasi penting di Kota Jakarta.
Sebelum ini, Visinema memproduksi film live-action, animasi, serial, dan pengembangan kekayaan intelektual (IP). Selain di bioskop konvensional, Visinema menghadirkan karyanya secara streaming melalui platform Bioskop Online. Pada tahun ini, Visinema perdana menayangkan film 24 Jam Bersama Gaspar dan Ali Topan di Festival Film Internasional Busan.
Sutradara Angga Sasongko menyatakan sangat bersemangat memulai perjalanan kolaborasi bersama Barunson E&A. "Keyakinan mereka terhadap visi kami untuk film 13 Bom tidak hanya memperkuat daya tarik global sinema Indonesia tetapi juga membuka pintu bagi lebih banyak usaha kolaboratif di masa depan,"ujarnya.
Kolaborasi Visinema dengan Barunson menyoroti tren yang berkembang dalam industri film Indonesia menuju kemitraan dan distribusi internasional. Itu dipicu oleh masuknya ekuitas swasta, dana streamer, dan dukungan pemerintah di dalam negeri. Investasi dalam konten film Indonesia meningkat sebesar 13 persen hingga mencapai 979 juta dolar AS (Rp 15,17 triliun), menurut laporan terbaru dari Media Partners Asia.
Setelah penayangan perdananya di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada tanggal 2 Desember 2023, film 13 Bomb di Jakarta dijadwalkan untuk dirilis di bioskop di Indonesia sebelum akhir tahun. Untuk penayangan global, WME Independent baru-baru ini mendapatkan hak internasional atas film tersebut.
baca dong https://news.google.com/rss/articles/CBMicGh0dHBzOi8vYW1lZXJhLnJlcHVibGlrYS5jby5pZC9iZXJpdGEvczU4cXhiNDI1L2ZpbG0tMTMtYm9tLWRpLWpha2FydGEta29sYWJvcmFzaS1kZW5nYW4tcnVtYWgtcHJvZHVrc2ktcGFyYXNpdGXSAQA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Film 13 Bom di Jakarta Kolaborasi dengan Rumah Produksi Parasite | Republika Online - Republika Online"
Posting Komentar