Film Warkop DKI masih menjadi tontonan komedi unggulan yang digemari masyarakat luas. Meski sudah berumur puluhan tahun, film komedi trio Dono Kasino Indro itu tetap eksis hingga menurun ke generasi-generasi baru.
Konsistensi itu pun banyak dipuji hingga membuat banyak orang menerka-nerka dan berteori. Namun bagi Indro Warkop, resep keberhasilan itu tak lepas dari dedikasi tinggi selama berkarya.
Ia mengungkapkan proses produksi film-film Warkop DKI selalu dibuat secara serius, meski adegan yang dimainkan penuh unsur komedi. Mereka bahkan tak jarang membedah naskah berulang kali demi menemukan kemasan komedi yang tepat.
"Sebuah karya itu sebuah perjuangan. Kami hanya untuk skenario sampai kita pakai nanti, itu pertemuannya bisa sampai 10 kali," tutur Indro Warkop kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Saya boleh nanya tuh, 'Ini dia nginjek pisang dan kepeleset, lucunya di mana?' Saya boleh nanya itu, sampai si penulis bisa meyakinkan saya bahwa itu memang lucu," lanjutnya.
Jerih payah yang dilakukan pun tidak berhenti di situ. Mereka kerap turun tangan mengamati sendiri reaksi penonton saat melihat kelakar yang ditawarkan dalam berbagai adegan.
Analisis seperti itu dilakukan Dono, Kasino, dan Indro untuk belasan film pertama. Kala itu, mereka diam-diam keliling kota mengunjungi bioskop yang menayangkan film Warkop DKI.
Indro mengenang momen itu sebagai masa-masa yang penuh perjuangan. Mereka dengan sengaja menyimpan status bintang dan memerhatikan geliat penonton secara tersembunyi.
Ia bahkan sering kepanasan ketika menyelinap di dalam ruang operator. Pasalnya, ruang operator pada masa itu belum secanggih era sekarang.
"Sekitar 10-12 film pertama, kami itu turun. Saya ke Manado, mas Dono ke Solo, ini ke mana. Kami melihat [penonton] ketawanya itu di mana. Itu kami catat," tutur Indro.
"Kadang saya di ruang operator, panas banget ruang operator zaman dulu. Proyektor zaman dulu kan api, jadi kayak mesin las," lanjutnya.
Hasilnya, trio pelawak itu memiliki pemetaan yang aktual tentang karakteristik penonton di setiap daerah dan reaksi mereka terhadap berbagai jenis komedi yang disuguhkan. Dedikasi penuh itu juga yang disinyalir menjadi salah satu alasan film-film Warkop DKI tetap relevan bagi penonton hingga masa kini.
"Makanya kami hafal banget. Lo pakai logat Batak, ini di sini ketawa. Lo pakai logat Banyumas, ini di sini ketawanya. Kami mapping," lanjutnya.
(frl/end) baca dong https://news.google.com/rss/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vaGlidXJhbi8yMDIzMDQyMTE1MjkzOS0yMjAtOTQwNjIzL2luZHJvLWJvbmdrYXItcmVzZXAtZmlsbS13YXJrb3AtZGtpLXRhay1sZWthbmctb2xlaC16YW1hbtIBfGh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vaGlidXJhbi8yMDIzMDQyMTE1MjkzOS0yMjAtOTQwNjIzL2luZHJvLWJvbmdrYXItcmVzZXAtZmlsbS13YXJrb3AtZGtpLXRhay1sZWthbmctb2xlaC16YW1hbi9hbXA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indro Bongkar Resep Film Warkop DKI Tak Lekang oleh Zaman - CNN Indonesia"
Posting Komentar