Liputan6.com, Jambi - Maraknya industri sawit di Indonesia memantik sineas asal Jerman untuk mengabadikannya dalam sebuah karya film. Salah satu daerah yang dipilih adalah Kabupaten Muarojambi di Provinsi Jambi.
Dalam proses pembuatan film dokumenter itu, salah satu tokoh Jambi yang diajak adalah Feri Irawan. Feri merupakan salah satu pegiat sekaligus aktivis lingkungan di Provinsi Jambi.
Menurut dia, pengambilan gambar film yang berjudul The Green Lie itu dilakukan pada 2015 lalu di Kabupaten Muarojambi.
"Tepatnya setelah bencana kebakaran lahan dan hutan 2015 lalu," ujar Feri di Jambi awal Maret 2018.
Film dokumenter berdurasi 97 menit itu menceritakan bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat industri perkebunan kelapa sawit. Film The Green Lie menepis anggapan jika kelapa sawit adalah industri yang ramah lingkungan.
"Sebab fakta yang terjadi adalah perampasan tanah adat, kerusakan lingkungan, penggusuran lahan hingga pelanggaran HAM," ucap Feri.
Ia berharap film tersebut dapat membuka mata terutama masyarakat Eropa mengenai dampak perkebunan kelapa sawit. Di mana saat ini, salah satu produk turunan kelapa sawit yang tengah digalakkan di Eropa adalah bahan bakar hayati (biofuel) yang dianggap ramah lingkungan.
Di samping itu hampir 20 persen produk yang digunakan sehari-hari berasal dari kelapa sawit. Ia juga menekankan, film The Green Lie bukan bertujuan untuk menjelekkan suatu produk. Namun lebih pada masalah keadilan lingkungan.
"Jangan hanya karena sawit adalah penghasil devisa negara terbesar, justru malah mengabaikan persoalan lingkungan dan pelanggaran HAM," ujarnya menandaskan.
baca dong http://regional.liputan6.com/read/3377902/film-dokumenter-industri-sawit-jambi-jadi-nomine-festival-berlinale-jermanBagikan Berita Ini
0 Response to "Film Dokumenter Industri Sawit Jambi Jadi Nomine Festival ..."
Posting Komentar