Film Tilik. ©YouTube/Humas Jogja
Merdeka.com - Film “Tilik” berhasil mendapatkan perhatian luas dari masyarakat Indonesia. Kini, film yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo itu telah ditonton sebanyak 3,6 juta kali di YouTube.
Sosiolog UI Devie Rahmawati mengatakan kesuksesan film Tilik menjadi oase baru yang menandai bangkitnya film lokal dan kemampuan masyarakat untuk berkarya di tengah pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, “Tilik” merupakan sebuah film yang diproduksi hasil kerjasama Ravacana Film bersama Dinas Kebudayaan DIY. Latar belakang gambarnya diambil di daerah-daerah sekitar Jogja.
Ravacana Film sendiri merupakan rumah produksi film yang berada di Yogyakarta. Anggotanya banyak berisi anak-anak muda yang punya semangat tinggi dalam berkarya. Namun selain film “Tilik”, masih banyak lagi film-film yang merupakan karya anak Jogja. Berikut adalah 5 film pendek karya anak Jogja yang wajib ditonton:
1 dari 5 halaman
Anak Lanang
©YouTube/Ravacana Films
Film “Anak Lanang” (2017) menceritakan tentang 4 siswa SD yang baru saja pulang sekolah. Sama seperti film “Tilik”, cerita pada film yang juga disutradarai oleh Wahyu Agung ini banyak diambil dalam perjalanan. Bila film “Tilik” mengisahkan perjalanan ibu-ibu ke rumah sakit untuk menjenguk Bu Lurah, film “Anak Lanang” menceritakan tentang perjalanan 4 anak laki-laki dari sekolah ke rumah mereka masing-masing.
Dalam perjalanan pulang ke sekolah itu, keempat siswa itu banyak menceritakan tentang apa yang ada di gadget mereka seperti media sosial, berita yang sedang trending, sampai kepada sifat-sifat orang tua mereka.
2 dari 5 halaman
Natalan
©YouTUbe/Kebon Studio Film
“Natalan” (2015) merupakan film produksi rumah film Kebon Studio Film yang disutradarai oleh Sidharta Tata. Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Resnu yang berjanji akan merayakan misa malam Natal bersama ibunya di Yogyakarta.
Namun, selama perjalanan itu kegelisahan bercampur rasa rindu terhadap ibunya menyesaki pikiran Resnu selama perjalanan dari Jakarta.
3 dari 5 halaman
KTP
©YouTUbe/BPMTP
“KTP” (2016) merupakan film karya sutradara Bobby Prasetyo yang menceritakan perdebatan panjang antara seorang kakek tua penganut Kejawen bernama Mbah Karsono dengan Darno, seorang PNS dari kantor kecamatan.
Darno hendak mendaftarkan Mbah Karsono sebagai pemegang kartu kesehatan pemula. Sayangnya Mbah Karsono tidak punya KTP yang menjadi persyaratan untuk membuat kartu kesehatan itu.
Salah satu persyaratan membuat KTP adalah mengisi kolom yang berisi pilihan enam agama yang tercantum. Sayangnya, agama Kejawen yang dianut Mbah Karsono tidak tercantum di sana. Karena masalah inilah perdebatan panjang dimulai.
4 dari 5 halaman
Singsot
©YouTube/Ravacana Films
Berbeda dengan film “Tilik” dan “Anak Lanang”, film yang disutradarai Wahyu Agung kali ini bergenre horror. Kisah ini bermula saat seorang anak laki-laki bersiul pada malam hari mengikuti suara burung milik kakeknya.
Padahal neneknya sudah memberi tahu anak itu agar tidak bersiul di malam hari karena bisa didatangi hantu.
Namun, sang anak laki-laki itu membantah dan tidak percaya akan kata-kata neneknya. Mulai dari sinilah kejadian menyeramkan menimpa anak itu.
5 dari 5 halaman
05:55
©YouTube/Montase Production
Film 05:55 (2014) merupakan film bisu hitam putih yang menceritakan suasana pagi hari yang cerah pada sebuah desa di Bantul sebelum gempa besar menghancurkan rumah-rumah tersebut. Film inipun terinspirasi dari kisah nyata bencana Gempa Jogja di tahun 2006 yang memakan korban meninggal dunia mencapai lebih dari 6.000 orang.
Walaupun secara idenya dan alur film nya sangat sederhana, namun film ini berhasil meraih banyak penghargaan baik di level nasional maupun internasional.
[shr]Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Hanya 'Tilik', Ini 5 Film Pendek Karya Anak Jogja yang Wajib Ditonton | merdeka.com - merdeka.com"
Posting Komentar