Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putrama Tuta selaku sutradara film Ahok'>A Man Called Ahok menuturkan jika awalnya film tersebut ditujukan sebagai sebuah perayaan.
Perayaan jika nantinya Ahok kembali terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Dulu literally film ini dibikin, kalau misal bisa keluar Oktober 2017 kita coba yuk, jadi kalau Pak Ahok naik lagi its a cellebration buat orang-orang," tutur Putrama Tuta saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (18/11/2018).
Putrama Tuta pun mencoba menemui Rudi Valinka penulis novel Ahok'>A Man Called Ahok yang novelnya kini diangkat menjadi film. Untuk mendiskusikan arah film tersebut.
"Awalnya. Awalnya Rudi Valinka itu banyak banget yang datengin mau bikin film dari bukunya, yang komedi, cinta," ujar Tuta
"Terus gue bilang sama Rudi. 'Ini sosok nggak muncul 23 tahun sekali men, people need to know gimana karakter dia kebentuk."
"Anak-anak kecil harus diubah point of viewnya, dont be a judger, followers, bikin perubahan buat negara kita," terangnya.
Akhirnya film Ahok pun digarap dalam sudut pandang kisah keluarga Ahok. Diceritakanlah bagaimana sosok Ahok sejak kecil hingga bisa menjadi Bupati Belitung Timur.
Namun, proses filmnya tersebut sempat tertunda karena Ahok tersandung kasus penistaan agam yang mengharuskannya mendekam di Mako Brimob Kelapa Dua.
Kini usai dirilis pada 8 November 2018, Ahok'>A Man Called Ahok sudah ditonton lebih dari satu juta penonton.
baca dong http://www.tribunnews.com/seleb/2018/11/19/film-a-man-called-ahok-awalnya-dibuat-sebagai-perayaan-jika-ahok-terpilih-lagi-menjadi-gubernurBagikan Berita Ini
0 Response to "Film A Man Called Ahok Awalnya Dibuat Sebagai Perayaan Jika ..."
Posting Komentar