Search

Film Indonesia Curi Perhatian di Festival Film International Toronto

Dalam kesempatan tersebut, Anggi juga mengungkapkan bahwa keberhasilan film tersebut menembus TIFF adalah berkat kerja keras semua pihak, khususnya para pemain dan kru pendukung. Meskipun belum mampu memenangkan penghargaan, dirinya berharap dapat meraihnya di masa mendatang.

"Ini merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat, khususnya para pemain dan kru pendukung. Semoga lain waktu kita dapat memenangkannya," tutup Anggi.

Tampilnya film tersebut di TIFF 2018 juga menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F. Hutabarat Ph.D. yang turut hadir menyaksikan penayangan film tersebut. Terlebih film tersebut terpilih dari 4.700 film internasional yang mendaftar.

"Indonesia bangga atas terpilihnya film Ballad of Blood and Two White Buckets di TIFF 2018. Film ini mampu bersaing dengan 4.700 film internasional lain yang mendaftar. Ini membuktikan bahwa film Indonesia diakui kualitasnya oleh masyarakat internasional. Ini juga menjadi soft power diplomacy bagi Indonesia," ungkap Konjen Leonard.

Ia juga berharap kehadiran film Indonesia lainnya dapat terus berlanjut pada festival TIFF di tahun-tahun mendatang.

"Semoga partisipasi film Indonesia di TIFF dapat terus berlanjut di tahun mendatang. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk mas Anggi dan mba Yulia, serta para pemain dan kru pendukung," tutup Konjen Leonard.

Toronto International Film Festival berlangsung sejak tanggal 6-16 September 2018 dan diikuti oleh 438 film Kanada maupun internasional. Untuk kategori film pendek internasional dimenangkan oleh The Field karya sutradara Sandhya Suri dari India.

PF. Pensosbud KJRI Toronto

Let's block ads! (Why?)

baca dong https://www.liputan6.com/citizen6/read/3646509/film-indonesia-curi-perhatian-di-festival-film-international-toronto

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film Indonesia Curi Perhatian di Festival Film International Toronto"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.