Rasakan Nasionalisme Melalui Film

TRIBUNJOGJA.COM - Bulan kemarin, Indonesia merayakan peringatan hari kemerdekaan. Menangkap momen tersebut JAFF Movie Night (JMN) mencoba ikut berperan dalam perayaan kemerdekaan dengan memutarkan beberapa film yang memiliki garis merah yang sama, yaitu nasionalisme.

Ernest Rennan, seorang filsuf Prancis, dalam esainya yang berjudul "Qu’est-ce qu’une nation?" atau "Apa itu bangsa?" mengatakan bahwa bangsa ialah sebuah semangat kebersamaan dan kesamaan nilai sebagai pengikat utamanya.

Semangat kebersamaan dan kesamaan nilai itulah yang pada akhirnya menjadi identitas bersama.

Dalam JMN 2.6 yang digelar pada Jogja Village Inn beberapa waktu lalu, kami akan menghadirkan problem-problem kebangsaan yang disampaikan lewat medium film.

Baca: Makerfest 2018 Dorong Pelaku UMKM Agar Naik Kelas

"Tidak mudah untuk menjaga rasa kebersamaan dan kesamaan. Dari SD hingga dewasa, nasionalisme tak asing di telinga kita namun sepertinya kita masih belum bisa memaknai nasionalisme semestinya," ujar Lija Anggraheni selaku Managing Director Yayasan Sinema Yogyakarta.

Pemutaran film di JMN dibagi menjadi dua slot.

Slot pertama berisi film Bubar Jalan dari Gerry Fairus. Film lawas seperti Harap Tenang, Ada Ujian! karya Ifa Isfansyah juga semarakan pemutaran sore itu.

Dilanjutkan dengan Bedjo Van Derlaak karya Eddie Cahyono dan C’est La Vie, dari Ratrikala Bhre Aditya. Slot kedua diputar film panjang Ziarah yang disutradarai BW Purba Negara. (tribunjogja)

Let's block ads! (Why?)