“Kalau kita tidak kontak dengan para pengguna, publik kita, nilai dari yang kita simpan dan kita kerjakan itu akan berkurang. Jadi mohon diingat, ini untuk membuka akses kepada para pengguna,” kata Lisabona dalam Workshop Preservasi Arsip Film, Jakarta, Kamis, 30 April 2020.
Senada, Plt. Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, M. Taufik menyampaikan, preservasi yang merupakan bagian dari penyelamatan film ini juga harus memberikan akses kepada publik. Karena, film juga merupakan salah satu sumber informasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lebih lanjut ia menyebut, kekinian ANRI mempunyai arsip film berbentuk reel(gulung)sebanyak 59 ribu gulungan. Terdiri dari film dokumenter, kolosal hingga hiburan.
“Kami memiliki film reel in 59 ribu buah. Terdiri dari ukuran 35 milimeter, 16 milimeter, dan 8 milimeter,” terangnya.
Baca juga:Pelestarian Arsip Film Terkendala SDM dan Peralatan
Sementara itu Direktur Preservasi ANRI, Kandar menyampaikan, dalam preservasi film di Indonesia menemui banyak tantangan. Mulai dari keterbatasan fasilitas dan sarana dan prasarana, kebanyakan lembaga yang memiliki arsip film ini sudah tidak punya alat untuk mengakses film tersebut.
“Sering kali dikeramatkan karena dianggap arsip yang luar biasa, padahal sudah tidak bisa diakses lagi. Di tempat lain juga tidak bisa dilihat informasinya, ini jadi persoalan,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, cukup sulit untuk melakukan preservasi arsip film, karena memang ada standar operasionalnya. Terutama yang berkaitan dengan suhu. “Indonesia adalah daerah tropis yang suhunya 18 sampai 38 derajat celcius, padahal arsip film seharusnya disimpan di bawah 15 derajat celcius apalagi arsip negatif film harus di bawah 5 derajat,” jelasnya.
(CEU) baca dong https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/JKRG33pN-preservasi-tak-sekadar-menjaga-arsip-film-dari-keusangan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Preservasi Tak Sekadar Menjaga Arsip Film dari Keusangan - Medcom ID"
Posting Komentar