Search

Komunitas : Ketika Film Menjadi Jembatan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Berdiri sejak empat tahun lalu tepatnya pada 2014 lalu, film Layar Taman'>komunitas film Layar Taman</a> berkomitmen menjadi wadah kreasi sineas lokal Palembang.

Kegiatan yang erat kaitannya dengan dunia perfilman mulai diskusi, kelas film hingga proses produksi film kerap digelar sebagai agenda rutin komunitas.

"Saat itu teman-teman (anggota Layar Taman) melihat semakin banyak film yang diproduksi oleh sineas lokal tetapi kurangnya wadah serta jembatan komunikasi antar komunitas. Maka atas dasar kebersamaan sesama penggiat video dan film lokal saat itu sepakat membentuk Komunitas Layar Taman," ujar Ketua Komunitas Layar Taman Angger Nugroho, Sabtu (13/10/2018).

Hingga saat ini dan kedepannya dia mengharapkan Layar Taman dapat menjadi wadah sineas dan komunitas film yang ada di Sumsel.

Kegiatan rutin komunitas Layar Taman (Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan rutin komunitas Layar Taman (Dokumentasi Pribadi) 

"Belajar bersama, sharing ide, karya serta saling berkolaborasi memproduksi film. Setiap bulan kami juga rutin mengadakan kelas film dengan mengundang film maker nasional. Terakhir, kami mengundang Produser Film Night Bus Darius Sinathrya," tambah dia.

Film pendek Lenget salah satunya, film yang baru saja diputar minggu lalu di bioskop CGV Transmart Palembang tersebut merupakan karya terbaru dari anggota komunitas.

"Selain itu, Layar Taman sejak didirikan juga berfokus di film panjang jadi memang tidak hanya membuat film pendek saja," terangnya.

Dia melanjutkan sebagai komunitas film , komunitas ini tidak memproduksi film namun menjadi wadah antar sineas dan komunitas film yang di Sumsel untuk bisa berkolaborasi produksi film maupun video .

"Saat ini Layar Taman sedang dalam proses penyusunan naskah untuk film Omnibus yang akan digarap bersama antar komunitas film lokal," jelasnya.

layar taman 2
 (dok pribadi)

Memiliki anggota sekitar 30an komunitas film lokal, komunitas ini memberi syarat yang mudah bagi pencinta film untuk bergabung.

"Bergabungnya sederhana, tak ada sistem birokrasi yang merepotkan. Suka film dan memiliki ketertarikan dengan film ya bisa langsung gabung." katanya.(mg3)

Let's block ads! (Why?)

baca dong http://palembang.tribunnews.com/2018/10/14/komunitas-ketika-film-menjadi-jembatan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Komunitas : Ketika Film Menjadi Jembatan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.