Search

Review Film: Home Alone - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Saya setuju jika Home Alone dinobatkan sebagai film komedi keluarga sepanjang masa. Meski sudah 30 tahun sejak rilis perdana, bagi saya Home Alone masih seru ditonton.

Film yang dibintangi Macaulay Culkin sendiri tayang hingga dua sekuel yaitu Home Alone (1990), Home Alone 2: Lost in New York (1992). Sementara Home Alone 3 dan seterusnya, bukan lagi dibintangi Culkin sebagai karakter utamanya.

Meski demikian, Home Alone dan Home Alone 2 yang paling ikonis. Apalagi, film tersebut bisa dibilang banyak menyisakan kenangan berkesan bagi anak-anak era 1990-an.


Ada baiknya pula saya mencoba mengangkat Home Alone dalam review film kali ini di edisi Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Home Alone di antara film-film bagus lainnya yang mengisi masa indah anak-anak di era itu, terutama saat Natal dan Tahun baru.

Jika di level lokal ada karya-karya Warkop DKI yang tak habis mengocok perut meski diulang terus, untuk versi luar ada Home Alone.

Home Alone mengisahkan tingkah-polah bocah Amerika Serikat, Kevin McCallister, tertinggal rombongan keluarganya yang berwisata ke Prancis.

Cerita Kevin selama ditinggal sendiri di rumah ini yang menarik ditonton. Kevin bukan malah mewek ditinggal seluruh keluarganya pelesiran ke Negeri Menara Eiffel.

[Gambas:Instagram]

Sebagai bocah nakal dan banyak akal, Kevin justru menikmati petualangannya ditinggal sendiri di rumah. Meski demikian, ia harus menghadapi ancaman dua orang perampok yang ingin membobol rumahnya.

Tentu awalnya ia amat ngeri ketika menyadari dua perampok mulai mengintai rumahnya. Namun, bukan Kevin namanya jika tak punya banyak akal untuk menghalau dua residivis bengis itu.

Dalam situasi itu pula Kevin mampu menyalurkan imajinasi nakalnya sebagai anak-anak. Dari pengecoh seolah rumah itu masih ditinggali orang dewasa, hingga jebakan demi jebakan ia pasang demi membuat dua perampok tersebut kapok.

Adegan 'jebakan Batman' ini yang menjadi daya tarik penonton seperti saya. Film Home Alone ini pula yang berhasil membuat saya yang masih muda kala itu menangis berurai air mata.

Pada akhirnya, dua penjahat tersebut justru dibuat kerepotan dengan jebakan-jebakan Kevin di dalam rumah.

Mulai dari tersengat listrik, rambut terbakar, tangan melepuh, muka digerayangi tarantula, kaki menginjak pecahan beling, dan banyak lagi penderitaan yang dialami dua perampok tersebut.

"Aku di atas sini, bodoh. Kemari dan tangkap aku. Kalian menyerah atau lelah?" demikian sesumbar Kevin ketika melihat dua penjahat tersebut terjengkang ketika berusaha mengejarnya.

Kevin pada akhirnya berhasil ditangkap dua perampok yang jengkel kena jebakannya. Namun, di luar dugaan seorang kakek tua yang sempat membuat Kevin ketakutan di awal cerita justru malah menyelamatkannya.

Sang kakek memukul kepala dua perampok itu dengan sekop hingga pingsan. Mereka pun berhasil diciduk polisi.

[Gambas:Youtube]

Bukan hanya seluruh adegan yang mampu mengaduk emosi mulai kesal, kasihan, tertawa terbahak-bahak hingga haru. Ekspresi yang keluar dari akting Culkin dan Joe Pesci serta Daniel Stern, pemeran dua perampok, ikut memancing emosi penonton.

Dilansir dari Insider, Culkin bahkan memilih berimprovisasi dalam sejumlah adegan. Akting Culkin ini pula yang menjadi daya tarik tersendiri dari Home Alone dan Home Alone 2: Lost in New York.

Culkin benar-benar mendalami perannya sebagai bocah nakal dan banyak akal yang merepotkan dua perampok. Terbukti setelah Culkin, remake Home Alone 3 dan seterusnya kurang 'menggigit.'

Home Alone sendiri pertama kali rilis pada 16 November 1990. Film itu yang ikut meroketkan nama Culkin.

Dia pernah membintangi Richie Rich, Good Son, The Nutcracker, Getting Even with Dad, dan The Pagemaster setelah Home Alone 2. Namun, karier Culkin di film-film tersebut tak sementereng di Home Alone 1 dan 2.

Sebaliknya, dia mendapat nominasi Stinkers Bad Movie Award for Worst Actor atau aktor terburuk untuk film Getting Even with Dad, The Pagemaster, dan Richie Rich.

Film besutan sutradara Chris Columbus itu pula tampaknya yang menjadikan Culkin seolah sulit keluar dari karakternya sebagai Kevin.

Hingga kini pun, saya melihat Culkin selalu mengasosiasikannya dengan Kevin si bocah cerdik di Home Alone.

Kelucuan Home Alone pun seolah tak pudar meski sudah 30 tahun lalu. Saya mencoba menyaksikannya via tayangan streaming. Tetap saja, masih dibuat tertawa terpingkal-pingkal.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

baca dong https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201225014004-220-586143/review-film-home-alone

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Review Film: Home Alone - CNN Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.