Beberapa di antaranya, mulai dari pendapatan para aktor dan aktris yang fantastis, hingga jumlah produksi yang melimpah. Dilansir dari berbagai sumber, berikut sejumlah hal tentang industri pornografi yang jarang diketahui orang banyak.
Industri Triliunan Rupiah
Menurut laporan NBC News pada 2015, pendapatan global industri pornografi senilai US$97 miliar atau setara lebih dari Rp1.400 triliun per tahun. Pendapatan tersebut setara dengan seperempat utang Indonesia.
Laporan itu juga menyebutkan angka pendapatan industri porno masih lebih tinggi bila dibandingkan perolehan liga sepakbola AS, NBA, dan baseball digabung menjadi satu.
Sangat Produktif
Tercatat, setidaknya setiap 39 detik, ada sebuah video porno tercipta. Setiap menit, sebuah film porno dihasilkan. Dalam setahun, ada 13 ribu video porno yang diproduksi.
Belasan ribu video porno tersebut diketahui mampu menghasilkan pendapatan US$13 miliar atau setara dengan Rp194 triliun.
Angka ini melebihi pendapatan Hollywood yang 'hanya' US$8,8 miliar atau Rp131 triliun dari sekitar 500-an film yang diproduksi dalam jangka waktu yang sama.
Pria Kenal Sejak Dini
Menurut penelitian yang dilakukan oleh profesor Lajeunesse dari University of Montreal terhadap 20 mahasiswa pria, ditemukan tak ada satu pun yang belum mengetahui atau menonton film porno.
Ketika ditanya bagian tubuh pemain porno yang diperhatikan, para responden menyebut bagian wajah adalah hal yang amat menentukan rasa 'betah' menonton film cabul itu.
Penelitian itu juga menemukan bahwa para pria telah mengakses pornografi rata-rata pada usia 10 tahun, 90 persen berasal dari internet dan 10 persen dari kaset video.
Bayaran Aktor Homoseksual Lebih Besar
Secara umum, bayaran menjadi aktor ataupun aktris porno lebih besar dari bayaran pemeran dalam film non-pornografi.
Namun penulis The Pornography Industri, Shira Tarrant menyebut bahwa aktris yang bersedia beradegan homoseksual atau biseksual mendapatkan bayaran lebih tinggi dibandingkan aktor porno hanya heteroseksual.
Esquire menyebut aktris porno akan dibayar per filmnya sebesar US$300 (Rp4,4 juta) untuk adegan solo, US$800 (Rp11,9 juta) untuk adegan lesbian, dan US$1000 (Rp14,9 juta) untuk berhubungan badan dengan laki-laki.
Sedangkan untuk para aktor, mereka akan dibayar US$200 (Rp2,9 juta) per film untuk konten hubungan heteroseksual dan US$500 (Rp7,4 juta) untuk sesama lelaki.
Mengakses Saat Jam Kerja
Para perusahaan tampaknya mesti lebih teliti mengawasi karyawannya. Menurut laporan dari CNBC, 70 persen akses konten pornografi dilakukan pada jam kerja di hari kerja. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan para pria, sebesar 20 persen mengaku mengakses situs porno saat bekerja.
Perusahaan internet Comscore Media Matrix menemukan fakta bahwa hanya pada Maret 2006, terdapat 61 juta unit pengunjung yang masuk ke situs porno. Dari jutaan pengunjung tersebut, setiap pengunjung ke-lima berasal dari kantor kerja.
(tsy/end)
baca dong https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180904171747-220-327586/5-fakta-industri-film-porno-yang-jarang-diketahuiBagikan Berita Ini
0 Response to "5 Fakta Industri Film Porno yang Jarang Diketahui"
Posting Komentar