Search

Nindita Naisella, Belajar Bikin Film dengan Bugdet Minimal - Tribun Jatim

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nindita Naisella ialah salah satu sineas muda yang telah terlibat di berbagai film.Gadis kelahiran Surabaya, 2 Januari 1996 ini menuturkan bahwa dirinya mencintai dunia perfilman sejak bangku sekolah menengah atas.

"Dulu pas SMA suka nonton film terus ada tugas pelajaran Seni Budaya dan Bahasa Indonesia yaitu bikin video. Karena saya dulu memang suka nulis cerita dan ikut teater, saya jadi lebih antusias daripada yang lain. Alhasil di video itu, saya jadi sutradara, penulis script, pemain, dan editor," tutur Nindita.

"Lalu ketika kuliah ikut UKM Sinematografi Unair. Ya sudah ibarat dayung bertemu sampan. Terpupuklah minat dan bakat saya disana, menemukan wadah untuk berkembang," lanjutnya.

Alumnus S-1 Bahasa dan Sastra Inggris Unair ini telah terlibat dalam sekitar 20 produksi film. Di antaranya Setetes Koin (2016) sebagai art director dan wardrobe, Jempolin Aku (2016) sebagai art director dan wardrobe, Nirwana Khatulistiwa (2017) sebagai wardrobe dan poet / narration writer, serta Harmoni Ibu (2018) sebagai director.

Nindita juga terlibat dalam pembuatan film Iman di Pangkuan Sang Fakir (2018) yaitu film sosial Badan Amil dan Zakat Nasional bersama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo sebagai asisten sutradara.

Film Setetes Koin yang ia produksi bersama tim Sinematografi Unair dinobatkan sebagai Film Inspirasi Terbaik Festival Film Pendek Pemuda Kreatif Indonesia 2016 dan terlibat di berbagai macam screening film seperti pada Salatiga Film Festival (SAFFEST) 2017, Temu Mahasiswa Komunitas Televisi (TKMT) 5 ISI Solo 2017, Moviekom UNPAD 2017, dan Indonesia Raja 2017.

Selain itu ia juga pernah meraih juara 1 Lomba Video Kreatif Creative Cultural Forum & Competition (CCFC) Universitas Indonesia 2016, film terbaik EGSA FAIR UGM 2017, juara Favorit Cinemabangga UNAIR 2017, juara I Video Pariwisata Ufonity Nasional 2018, dan lain sebagainya.

Nindita menuturkan bahwa di sinematografi, ia belajar untuk menghasilkan film berkualitas dengan budget minimal.

Perjuangkan SPP Gratis Untuk SMA/SMK, PKS Jatim Usulkan Raperda Pendidikan untuk Kemakmuran

Bila Positif Narkoba, Petugas Rutan Medaeng Bakal Dimutasi ke Pulau Kangean

Jusuf Kalla Bicara Soal Prabowo dalam Pemilu 2019, Bandingkan Gaya Sandiaga dan Hatta Rajasa

"Kayak di film Setetes Koin. Saya beli semua perlengkapakan yang dibutuhkan sutradara. Seingat saya pengeluarannya nggak sampai Rp 50 ribu," ungkap Nindita kepada Tribunjatim.com.

"Eh ngga nyangka bisa balik modal sampe Rp 20 juta gara-gara menang kategori ide cerita terbaik," lanjutnya

Film-film yang pernah menang lainnya, tutur Nindita, juga memerlukan budget yang swadaya karena belum memiliki production house.

"Saya dan teman-teman belajar kalau film yang bagus nggak melulu butuh biaya besar. Karena yang dijual film bukan hanya visual, tapi juga ide cerita dan pesan atau makna yang ingin disampaikan ke masyatakat," jelasnya.

Nindita juga menyampaikan pesan agar generasi muda menekuni passion-nya masing-masing.

"Kalau sudah basah ya sekalian nyemplung, jangan setengah-setengah. Do what you love and love what you do. Nanti kalau sudah ditekuni, pasti prestasi akan mengikuti," tuturnya kepada Tribunjatim.com.

Hidup cuma sekali, lanjut Nindita, lakukan semuanya dengan maksimal dan totalitas seakan esok takkan ada lagi hari. (ayu/TribunJatim.com).

Let's block ads! (Why?)

baca dong http://jatim.tribunnews.com/2019/02/16/nindita-naisella-belajar-bikin-film-dengan-bugdet-minimal

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nindita Naisella, Belajar Bikin Film dengan Bugdet Minimal - Tribun Jatim"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.