TEMPO.CO, Jakarta - Di awal 2019, sutradara </span>Night Shyamalan mempertemukan dua kisah dalam film berbeda yakni Unbreakble (2000) dan Split (2016) dalam thriller garapan teranyarnya, Glass.
Tiga aktor utama dari masing-masing film, yaitu David Dunn (Bruce Willis) dan musuhnya Elijah Price (Samuel L. Jackson) dipertemukan dengan pria dengan puluhan kepribadian Kevin Wendell Crumb (James McAvoy) dalam sebuah lembaga psikiatri.
Film Glass melanjutkan kisah dari film Split, di mana Dunn berupaya untuk menangkap The Beast, salah satu figur manusia terkuat dan berbahaya yang ada dalam diri Kevin.
Di samping itu, sosok karakter Price hadir sebagai sosok yang memegang rahasia penting bagi Dunn dan Crumb.
Sang sutradara, Shyamalan memiliki visi menciptakan trilogi yang luar biasa. Dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Kamis 16 Januari 2019, Shyamalan mengungkapkan keinginannya membuat karya-karyanya bisa berdiri sendiri dengan bahasanya, kekuatan, dan orisinalitasnya. Namun, keseluruhan artisitik dari trilogi ini akan memberikan pelengkap untuk bagian-bagian lainnya. “Ketiga film itu saling berkaitan layaknya kakak dan adik,” Ujarnya.
Sang produser Aswin Rajan menambahkan, “Dua dunia, dua film, kini menjadi satu. Secara kreatif, film ini berbicara tentang bagaimana dua dunia dapat disatukan dengan sempurna, baik dari sisi produksi maupun cerita, sesuai dengan visi Shyamalan.”
Di awal film Glass, para penonton akan mengetahui, bahwa 16 tahun setelah Unbreakable, David Dunn telah menjadi anti-hero yang dikenal sebagai The Overseer, sosok yang melindungi warga Philadelphia dengan bantuan putranya Joseph (Spencer Treat Clark) yang telah beranjak dewasa.
Meski menjadi pelindung warga, Dunn tetap dianggap sebagai sosok kontroversial yang senantiasa dicari polisi. Keberhasilannya tergantung pada bagaimana ia mempertahankan anonimitasnya dan berada selangkah di depan hukum.
Sementara, kepribadian Crumb, The Horde, telah menculik empat gadis remaja yang akan diumpan kepada The Beast. Polisi tidak dapat menemukan mereka, namun Dunn berhasil menemukan Crumb dengan cepat.
Pertarungan keduanya berakhir pada penangkapan Dunn dan Crumb. Keduanya ditahan di Rumah Sakit Raven Hill Memorial Psychiatric Research di bawah penanganan Dr. Ellie Staple (Sarah Paulson), yang merupakan spesialis untuk kasus-kasus delusi ekstrim, yaitu orang-orang yang merasa dirinya adalah karakter komik.
Ellie merupakan dokter yang menangani pasien dengan kasus serupa, sosok yang telah dirawat di Raven Hill selama lebih dari 16 tahun, Elijah Price. Price kini harus menggunakan kursi roda dan di bawah pengaruh bius yang kuat.
film ini diprediksi akan menjadi puncak dari blockbuster karya Shyamalan. Glass diproduksi Jason Blum dari Blumhouse Production. Keduanya menggandeng Ashwin Rajan dan Marc Bienstock sebagai produser, serta Steven Schneider and Kevin Frakes sebagai produser eksekutif. Film ini mulai rilis di Indonesia pada Rabu, 16 Januari 2019.
baca dong https://seleb.tempo.co/read/1165614/film-glass-jadi-benang-merah-trilogi-unbreakable-dan-splitBagikan Berita Ini
0 Response to "Film Glass, Jadi Benang Merah Trilogi Unbreakable dan Split - Tempo.co"
Posting Komentar