Dibandingkan dengan film rating G (General) atau PG (Parental Guidance), film rating R (Restricted) atau R-Rated, umumnya memiliki tingkat kesuksesan finansial yang berada di bawah kedua rating film tersebut. Wajarlah. Pasalnya, konten serta akses audiens yang dapat menyaksikan filmnya, cukup tabu dan terbatas.
Alias, film ini bukanlah konsumsi semua kalangan. Namun, seiring berkembangnya zaman, kian lama, kian banyak film R-Rated yang bisa diakses oleh semua kalangan. Otomatis inipun membuat filmnya memperoleh kesuksesan finansial yang tidak kalah atau bahkan lebih besar dari film rating G atau PG.
Dan dari sekian banyak film yang ada, rasanya hanya kesepuluh film R-Rated inilah yang kesuksesan finansialnya, membuat kita berdecak kagum sendiri ketika mengetahuinya. Prepare your mind to be blown Geeks!
Dengan konsep kisah peperangan antara bangsa Sparta pimpinan King Leonidas (Gerard Butler) VS bangsa Persia pimpinan King Xerxes (Rodrigo Santoro), sudah bisa dipastikan bahwa film adaptasi komik karya Frank Miller ini bakalan menampilkan banyak cipratan darah dan adegan-adegan pembunuhan sadis di hampir seluruh adegannya.
Dan pernyataan tersebut memanglah benar adanya. Namun, ingat Geeks! kita membicarakan Zack Snyder (Watchmen) disni. Di tangannya, bahkan film mengenai Superman aka Man of Steel (2013) pun, bisa terlihat elegan dan epik.
Dan kesan itulah yang kita dapatkan ketika menyaksikan adaptasi sinematik 300 ini. Dan atas suntikan epik yang diberikannya, maka tidaklah heran apabila film yang juga dibintangi oleh Michael Fassbender (X-Men: First Class) ini, sukses menjadi salah satu cult classic yang begitu digemari hingga detik ini.
“Saving Private Ryan rating R?” Yap benar banget Geeks. Terlepas film latar Perang Dunia 2 hit karya Steven Spielberg ini masih cukup aman untuk disaksikan kita-kita yang kala itu berusia 10 atau 12 tahun, perlu kamu ingat lagi bahwa film ini menampilkan banyak daging tubuh yang terluka, darah segar dan bahkan anggota tubuh yang putus. Terlepas mungkin kita berguman, “wajar”karena memang ini adalah film perang, namun tetap saja faktor-faktor tersebut dianggap sebagai sesuatu yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh seluruh kalangan audiens.
Walau begitu, toh sekali lagi ini adalah buah karya Steven Spielberg. Baru mendengar namanya saja, kita semua pastinya langsung tergoda untuk pergi ke teater untukmenyaksikan karyanya terlepas bagaimanapun rating filmnya. Dan fakta inilah yang memang terjadi kala itu yang alhasil, menjadikan Saving Private Ryan sebagai salah satu film Perang dunia 2 tersukses sepanjang masa.
“Film Teddy Bear kok, kayak begini amat? Gak pantes ah!” Loh makanya, film karya Seth MacFarlane (Family Guy) ini diberikan rating R bapak-bapak, ibu-ibu. Dan tidak heran apabila MacFarlane menciptakan film seperti ini. Seperti kita tahu, dirinya jugalah otak di balik seri animasi kocak hit Family Guy.
Dan kalau Geeks! aware dengan seri tersebut, tentunya tidak mengherankan apabila jokes yang ditampilkan, tidak jauh-jauh dari sekitar seks atau omongan kotor. Terlepas dari kontroversi yang ada, nyatanya banyak banget yang merespek dan menyukai kenekatan MacFarlane ini. Ditambah lagi, Ted memang lucu banget.
Maka tidak heran, apabila film yang dibintangi oleh Mark Wahlberg (Boogie Nights) dan Mila Kunis (Jupiter Ascending) ini langsung booming di tangga box-office.
Mungkin beberapa dari kamu, menganggap film ini tidak seram-seram banget. Tapi, di tahun 1973, film arahan William Friedkin ini dianggap sebagai film terseram yang pernah diproduksi Hollywood. Bahkan, tidak sedikit juga yang hingga kini masih menganggapnya demikian.
Namun bukan karena hype ngeri itu saja yang membuat audiens kala itu kepingin banget untuk menyaksikan film yang dibintangi oleh Linda Blair sebagai gadis kesurupannya, Regan MacNeil ini. Audiens juga merasa penasaran dengan R-Rated yang diberikan ke film ini.
Mengapa diberi rating R? Dan ketika akhirnya menyaksikan filmnya, mereka pun akhirnya paham mengapa film yang notabene hanya menceritakan anak agdis kesurupan ini, diberi rating dewasa ketimbang umum. Kami tidak ingin memberitahukan alasannya kenapa. Silahkan Geeks cari tahu sendiri. Kami jamin, Geeks akan kaget dan cekikikan sendiri ketika mengetahuinya.
Film action-komedi 80an ini, tak dipungkiri sukses membawa karir komedian Eddie Murphy (Shrek) ke level yang lebih tinggi. Bagaimana tidak? Terlepas berperan di film yang tidak sepenuhnya merupakan zona nyamannya, komedian yang terkenal dengan berbicara cepatnya ini, sangat sukses beradaptasi.
Spesifiknya, terlepas film ini masih ada bumbu komedinya, namun Murphy sangat paham bahwa film ini juga mengedepankan unsur drama dan action serius. Atas kemumpuniannya dalam beradaptasi ini, maka tidak heran sekali lagi apabila Beverly Hills Cop, tidak hanya sukses menjadi film signature Murphy, namun juga sukses menjadi salah satu film terbaik di era 80an.
Walau secara kualitas, sekuel The Hangover (2009) ini tidak memberikan sesuatu yang lebih atau pada dasarnya, hanya pengulangan plot film pertamanya namun kini beda lokasi, tapi believe it or not Geeks! The Hangover Part II (2011), masih sukses menuai pundi-pundi keuntungan yang fantastis.
Dan salah satu faktor utama mengapa The Hangover Part II, masih berjaya di box-office, adalah simply dikarenakan audiens masih menyukai premis kisahnya yang masih cukup simpel dan tentunya, pesona penampilan ketiga pemainnya yang masih kocak saja. Oh ya jangan lupakan juga cameo Mike Tyson yang singkat namun kocak itu.
Tidak mengherankan apabila The Hangover sukses besar di tangga box-office. Pasalnya, fim yang disutradarai oleh Todd Philips (Old School) ini memiliki premis kisah yang sangat simpel. Trio sahabat harus mencari sahabat mereka yang menghilang entah kemana karena di malam sebelumnya, keempatnya bermabuk-mabukan hingga tak sadarkan diri. Simpel banget bukan?
Premis super simpel ini ditambah lagi dengan penampilan super kocak dari trio Bradley Cooper, Ed Helms & Zach Galifianakis dan tentunya petinju legendaris, Mike Tyson. Tak heran sekali lagi apabila The Hangover, kala itu sukses mencetak sejarah sebagai satu-satunya film yang berhasil mengalahkan Beverly Hills Cop sebagai pemegang rekor box-office tertinggi untuk genre komedi rating R selama 25 tahun. Gokil gak tuh Geeks!
Ketika film pertamanya, The Matrix (1999) dirilis, tidak dipungkiri kalau film karya Wachowski bersaudari ini, dianggap paling revolusioner. Tak mengherankan. Efek CGI sekaligus efek “bullet time” yang ditampilkan, belum pernah ada sama sekali di film manapun. Belum lagi konsep cerita machine vs human yang ditampilkan oleh film ini, jugalah sangat menyegarkan.
Oleh karenanya, wajar apabila The Matrix , kala itu sukses besar di tangga box-office. Dan kesuksesan yang didapatkan tersebut nyatanya juga “menular” ke sekuelnya, The Matrix Reloaded (2003). Bahkan Reloaded bisa dibilang 2 kali lebih sukses dari pendahulunya.
Kesuksesan masiv ini tentunya dikarenakan Reloaded menampilkan dua kali lebih banyak CGI keren dan tentunya dua kali lebih banyak adegan action yang gila-gilaan. Ingat dengan adegan kejar-kejaran epik di jalan tol itu?
Kalau kita telaah lagi, alasan sesungguhnya mengapa film yang mengisahkan kisah real-life penembak jitu Amerika, Chris Kyle ini diberikan rating R bukanlah dikarenakan tampilan adegan tembak-tembakannya. Melainkan, pemberian rating ini lebih dikarenakan film ini menyorot kontroversi sekaligus kembiguan moralitas dari seorang sniper.
Selain itu film ini dengan sangat gamblang menampilkan konflik yang terjadi antara A.S dan Irak di layar lebar. Tapi justru, kontroversi inilah yang akhirnya memikat publik untuk berbondong-bondong menyaksikan film arahan Clint Eastwood (Million Dollar Baby) ini.
Ditambah lagi dengan penampilan memukau Bradley Cooper (Guardians of the Galaxy) sebagai Kyle, maka tidaklah mengherankan apabila American Sniper, sukses menjadi film genre perang terlaris di sepanjang sejarah.
Rasanya kami tidak perlu panjang lebar menjelaskan mengapa film arahan aktor sekaligus sutradara Mel Gibson (Braveheart) ini, menjadi film R-Rated tersukses hingga detik ini. Pasalnya, setiap film yang mengisahkan perjalanan hidup dari Yesus Kristus, sudah barang pasti akan sangat epik nan grande baik dari segi tampilan maupun ceritanya.
Dan The Passion of the Christ juga bukanlah pengecualian. Terlebih lagi seperti yang telah dikatakan sebelumnya, film ini memasang nama Gibson yang notabene merupakan sosok aktor dan sutradara yang paling dihormati di Hollywood. Jadi wajarlah apabila film yang sosok Yesus-nya diperankan oleh Jim Caviezel (Person of Interest) ini, sukses besar terlepas, beberbagai kontroversi yang menghiasi filmnya.
Itulah tadi Geeks kesepuluh film R-Rated tersukses di sepanjang sejarah perfilman Hollywood. Nah dari kesepuluh film ini, yang manakah yang merupakan favorit kalian? Silahkan sampaikan pendapatnya di bawah ini ya Geeks!
Well-experienced Entertainment-Journalist, Semi-Pro Singer, Musicholic, Movie Lovers, WWE (Pro-Wrestling) Fans, 30’s-50’s enthusiast, DC Fanboy, Star Wars Fanboy, overall a 1-stop entertainment machine :)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "10 Film R-Rated Tersukses"
Posting Komentar