Hampir seminggu tayang di bioskop, film 'Partikelir' garapan Pandji Pragiwaksono sudah meraup 120 ribu lebih penonton. Mengisahkan perjalanan sepasang sahabat yang terobsesi menjadi detektif. Mereka adalah Adri (Pandji Pragiwaksono) dan Jaka (Deva Mahenra), sepasang sahabat yang sudah berteman sejak kecil. Berbekal kecintaan membaca buku-buku detektif, Adri dan Jaka mulai memecahkan kasus kecil-kecilan sejak di bangku sekolah.
Setelah dewasa Adri menekuni pekerjaannya sebagai detektif partikelir, namun Jaka lebih memilih bekerja di instansi hukum. Hingga pada suatu hari Jaka bersedia turun tangan, ketika kasus yang mereka hadapi rupanya membahayakan orang banyak. Buat kamu yang belum nonton, inilah 5 alasan kenapa harus segera ke bioskop sebelum 'Partikelir' turun layar.
1. Menyajikan paket komplit, porsi drama dan komedinya pas!
Disebut sebagai film action comedy, 'Partikelir' nyatanya gak cuma menampilkan humor-humor dan adegan penuh aksi. Drama di dalamnya membuat film ini makin komplit dan padat. Ada persahabatan, keluarga, dan perjuangan menghadapi persoalan hidup.
Mungkin penonton gak selalu dibuat tertawa sepanjang film. Karena ada momen-momen tertentu di mana penonton terhenyak, dan menikmati jalannya konflik.
2. Mengangkat isu yang sedang 'panas', ketergantungan narkoba seprti tak lagi tabu
Selama berkarir sebagai detektif partikelir, Adri lebih banyak menerima klien dengan kasus perselingkuhan. Ia menginginkan kasus yang lebih berat dan menantang. Rupanya, kasus dugaan perselingkuhan terbaru yang sedang ia tangani membawa ke masalah yang lebih besar.
Tiara (Aurelie Moeremans) meminta Adri membuntuti ayahnya, yang diduga berselingkuh. Selama mengumpulkan data, Adri malah mendapat info tentang narkoba jenis baru yang sedang merebak di kalangan artis. Di mana Ayah Tiara dan lembaga negara khusus narkoba malah terlibat di dalamnya.
Pas banget kan dengan isu-isu yang sedang 'panas' saat ini? Makin banyak kalangan selebritas yang terjerumus ke jurang gelap narkotika. 'Partikelir' mencoba menunjukkan betapa besar keuntungan yang diraup dari bisnis kotor ini.
3. Menggandeng banyak komedian dan artis ternama
Selain alur ceritanya yang menarik, Pandji menggandeng banyak komedian dan artis ternama untuk memeriahkan 'Partikelir'. Bahkan sampai artis senior seperti Cok Simbara, Pierre Gruno, dan Tio Pakusodewo. Sederet artis cantik juga meramaikan film ini, seperti Aurelie Moeremans, Lala Karmela, Luna Maya, dan Farah Quinn.
Untuk memperkuat nuansa komedi, bukan pekerjaan yang sulit bagi Pandji merangkul komedian lain. Ada banyak komika yang bergabung dalam deretan cast seperti Dodit Mulyanto, Ardit Erwandha, Arief Didu, dan lain-lain. Kehadiran Gading Marten, Jarwo Kwat, dan Epi Kusnandar bikin film ini makin sukses mengocok perut.
4. Jangan sampai melewatkan aksi kocak si bule ganteng Cornelio Sunny
Bagi kamu yang sudah nonton, pasti gak kuat menahan ketawa saat bule ganteng Cornelio Sunny muncul. Peran dan lagu latar yang mengiringi kemunculannya berkesan banget. Keluar bioskop pasti masih terbayang-bayang wajah dan akting kocaknya.
Pandji cukup cerdas menggarap sosok Mas Yudi, si pelatih bela diri yang diperankan Cornelio ini. Ia menjadi sosok ikonik yang melekat kuat di ingatan penonton. Kamu penasaran gak?
5. Menyelipkan kritik sosial ala Pandji Pragiwaksono
Bicara soal Pandji Pragiwaksono, sepak terjangnya di dunia hiburan gak cuma sebagai komika, aktor, dan presenter. Ia juga aktif menyuarakan hal-hal berbau politik serta kritik sosial lewat sosial media. Hal ini juga yang coba diselipkan dengan manis dan cerdas ke dalam film 'Partikelir'.
Di bagian akhir film lebih didominasi adegan penuh makna. Benar-benar paket komplit yang layak tonton. Gak cuma menikmati komedi dan aksi, tapi juga drama yang lekat dengan kehidupa sehari-hari.
Jadi mau nonton kapan nih?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awas Terlewat, Ini 5 Alasan Kamu Harus Nonton Film 'Partikelir'"
Posting Komentar