Konsep paranoid sering dikaitkan dengan aspek-aspek seperti fantasi kejahatan, rasa cemburu yang berlebihan, dan banyak lagi. Tentu saja, kondisi psikologis ini bukanlah hal positif yang dapat kita rasakan atau alami sendiri. Melihat relevansinya dalam kehidupan sehari-hari, tak heran kalau paranoid sering diangkat ke dalam layar lebar.
Hal ini memungkinkan para sutradara untuk memasukkan berbagai konsep seperti ketakutan, kecurigaan, dan ketidakpercayaan ke dalam filmnya. Tentunya, hal ini dapat memicu diskusi yang menarik, cerita yang kompleks, dan sajian visual yang mencolok.
Dengan banyaknya subjek dan tema yang berkaitan dengan gangguan psikologis, artikel ini secara khusus akan membahas beberapa film terbaik tentang paranoid. Berikut daftarnya!
1. The Manchurian Candidate (1962)
Mungkin tidak ada film thriller politik yang lebih baik selain The Manchurian Candidate. Film ini berlatar di akhir Perang Korea, di mana sekelompok tentara Amerika Serikat tertangkap oleh pasukan komunis. Mereka mendapat berbagai jenis penyiksaan sampai akhirnya dicuci otak.
Setelah perang berakhir, Sersan Raymond Shaw (Laurence Harvey) pulang dan dipandang sebagai pahlawan oleh peletonnya. Namun komandannya, Kapten Bennett Marco (Frank Sinatra), justru terus dihantui oleh mimpi buruk. Bersama sesama prajurit Allen Melvin (James Edwards), Marco pun mulai menyadari kenyataan yang mengerikan di balik mimpinya.
Singkatnya, The Manchurian Candidate adalah sebuah film yang berlapis. Semua unsur komedi gelap, neo-noir, horor, dan melodrama terdapat di dalamnya. Film ini sangat berani, khususnya karena menggunakan elemen paranoid yang sangat surealis untuk menggambarkan kondisi politik Amerika pada saat itu.
2. Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb (1964)
Tanpa harus menjelaskan panjang lebar, Dr. Strangelove adalah salah satu film satire paling terkenal tentang paranoid yang pernah dibuat. Dalam film tersebut, Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat, Jack Ripper (Sterling Hayden), menjadi "gila" dan memutuskan untuk mengirim semua pesawat pembomnya untuk menghancurkan Uni Soviet.
Tidak seperti kebanyakan film dalam daftar ini, yang menyoroti paranoid secara serius, Dr Strangelove justru memberikan gambaran yang berbeda tentang kondisi ini. Film ini mengkritik patriotisme yang salah tempat, yang mengarah pada ketakutan yang tidak rasional, sebuah kondisi yang sangat menggambarkan kondisi Perang Dingin.
3. Hour of the Wolf (1968)
Dengan pendekatan arthouse, karya Ingmar Bergman ini berhasil mengeksplorasi tema paranoid dan kegilaan secara unik. Plotnya berkisar pada hilangnya pelukis Johan Borg (Max Von Sydow), yang tinggal di sebuah pulau terpencil bersama istrinya, Alma (Liv Ullmann), di mana ia mengalami insomnia sebelum menghilang.
Hour of the Wolf bukanlah film yang ditujukan untuk memberikan hiburan kepada khalayak luas. Film ini justru menghidupkan ide-ide abstrak, di mana aspek surealisme, ekspresionisme, dan gaya gothic di dalamnya melahirkan visual yang menggambarkan ingatan, mimpi, atau mungkin halusinasi dari dalam pikiran Johan.
4. The Conversation (1974)
The Conversation adalah sebuah film yang nyaris sempurna. Sayangnya, film ini dirilis pada tahun yang sama seperti The Godfather II, walau uniknya sama-sama disutradai oleh Francis Ford Coppola. Film ini wajib ditonton, tak hanya bagi pecinta genre thriller tetapi juga oleh semua cinephile.
Film ini menceritakan Harry Caul (Gene Hackman), seorang "pengawas" yang dipekerjakan untuk menguping dan merekam kehidupan pasangan muda, Mark (Frederic Forrest) dan Ann (Cindy Williams). Ketika disuruh untuk menyerahkan hasil rekamannya, Caul justru menolak dan mulai menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada pasangan itu.
Baca Juga: 5 Film Romcom Patrick Dempsey, Bikin Panas Dingin Saking Bapernya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
5. The Thing (1982)
Meskipun gagal di box office tahun 1982, The Thing masih bertahan sebagai salah satu film horor terbaik yang menggambarkan kondisi paranoid. Film ini sendiri menceritakan sekelompok peneliti Amerika di Antartika, di mana mereka menemukan parasit dari luar angkasa.
Setelah mengetahui kalau "makhluk" itu dapat masuk ke dalam tubuh manusia, mereka pun menjadi lebih waspada dan tidak mempercayai siapa pun lagi. The Thing dipuji karena kecerdasan ceritanya, khususnya pada visi nihilisnya yang membahas tentang ketidakpercayaan terhadap teman, komunitas, bahkan tubuh sendiri.
6. Jacob's Ladder (1990)
"The most frightening thing about Jacob Singer's nightmare is that he isn't dreaming."
Setelah pulang dari Perang Vietnam, Jacob Singer (Tim Robbins) mendapatkan penglihatan serta halusinasi aneh yang terus menghantuinya. Saat kondisi mentalnya semakin memburuk, Jacob pun berusaha untuk mencari tahu kebenaran yang ada di balik semua kegilaannya.
Jacob's Ladder memang sulit untuk dimengerti karena film ini benar-benar menggambarkan perasaan sedih, sakit, dan putus asa yang dialami oleh Jacob. Meskipun tampak seperti film yang brutal, Jacob's Ladder adalah film yang mampu menggambarkan kondisi paranoid dengan sangat baik.
7. The Game (1997)
Meskipun tidak dianggap sebagai salah satu mahakarya David Fincher, The Game adalah film yang sangat menghibur dan membuat kita terus menebak-nebak sampai akhir film. Film ini sendiri menceritakan kisah seorang bankir kaya bernama Nicholas Van Orton (Michael Douglas).
Suatu hari, Orton diberi hadiah misterius oleh saudaranya (Sean Penn). Setelahnya, ia mulai menyadari kalau ia sudah masuk ke dalam real-life game. Lambat laun, batas antara realita dan permainan tersebut pun mulai kabur.
Salah satu faktor utama yang membuat The Game sangat memukau adalah penggambaran akan obsesi dan paranoia di dalamnya. Cara Fincher menggunakan kegelapan dalam diri manusia untuk membangun kebingungan dan keraguan pun sangat apik.
Selain itu, Fincher juga bisa "memainkan" pikiran penontonnya. Ketika penonton merasa sudah menemukan jawabannya, jawaban tersebut justru salah. Singkatnya, The Game dapat memicu perasaan paranoid penontonnya dari awal sampai akhir film.
8. Pi (1998)
Dengan obsesi yang menjadi bagian dari konstruksi paranoid, sangat wajar mengapa Pi layak ditaruh di dalam daftar ini. Pi sendiri menceritakan seorang matematikawan bernama Max (Sean Gullette) yang percaya kalau segala sesuatu di dunia ini dapat dipahami dalam bentuk angka.
Dalam film ini, Gullette berhasil memberikan kinerja yang luar biasa sebagai pria yang selalu gelisah dan terobsesi dalam mengejar pengetahuan. Karakternya benar-benar menggambarkan gagasan bahwa ketika seseorang mencari sesuatu yang mungkin nyata, hal itu justru membuatnya semakin gila.
Pi juga sangat mengesankan mengingat kalau ini adalah film debut Darren Aronofsky. Bahkan dengan anggaran yang sangat kecil, Aronofsky berhasil menyajikan tema gangguan mental di dalamnya.
Nah, itu tadi delapan film terbaik tentang paranoid yang wajib kamu tonton. Bagaimana, apakah kalian berani menonton semuanya? Atau justru takut karena kalian gampang "parnoan"? Jika sudah menontonnya, tulis pengalamanmu di kolom komentar ya!
Baca Juga: 5 Film Inspiratif yang Digarap Sutradara Perempuan, Sudah Nonton?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
baca dong https://www.idntimes.com/hype/entertainment/shandy-pradana/film-terbaik-tentang-paranoid-c1c2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mind-Bending! 8 Film Terbaik Tentang Paranoid yang Wajib Kamu Tonton - IDN Times"
Posting Komentar