Industri film Indonesia menjadi salah satu yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19. Adanya kebijakan new normal, yakni kembali produktif sesuai dengan protokol keselamatan tentunya disambut positif oleh para pekerja industri film.
"Iya (new normal disambut positif). Karena kita tahu bahwa orang kreatif itu harus berkompromi dengan berbagai keadaan tapi tentunya kita akan mengedepankan keselamatan," kata Chand Parwez, produser sekaligus Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Menurutnya, produksi film harus tetap berjalan mengingat banyaknya tenaga kerja yang kehilangan penghasilan setelah dilanda pandemi corona. Sehingga adanya new normal setidaknya menjadi harapan baru bagi mereka.
"(Produksi film) harus tetap berjalan, karena kalau tidak repot juga. Udah berapa banyak tenaga kerja di bidang perfilman yang kena dampak dari ini," tuturnya.
Tak hanya asal berjalan, Chand Parwez menegaskan bahwa new normal di industri perfilman juga akan didukung protokol keselamatan dan kesehatan bagi para pekerjanya. BPI sendiri telah mengajukan draft protokol produksi film kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf).
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa berjalannya protokol ini akan membawa perubahan dalam dunia perfilman. Banyaknya persiapan demi menjaga keselamatan pekerja berdampak pula pada meningkatnya biaya produksi.
"Pasti biaya produksi kita akan meningkat, karena protokolnya menjadi lebih banyak yang menyangkut masalah kebersihan, sanitasi, dan lain-lain," pungkas Chand Parwez.
Partner Sindikasi Konten: Okezone
baca dong https://www.wartaekonomi.co.id/read288773/industri-film-gembira-dengan-kehadiran-new-normalBagikan Berita Ini
0 Response to "Industri Film Gembira dengan Kehadiran 'New Normal' - Warta Ekonomi"
Posting Komentar