Ahli Waris penulis cerita Sherlock Holmes, Conan Doyle Estate, menggugat Netflix dengan tuduhan pelanggaran hak cipta dan merek dagang atas Enola Holmes, film yang bercerita tentang saudara perempuan detektif legendaris tersebut.
Gugatan tersebut diajukan pada Selasa (23/6) di pengadilan federal New Mexico dengan target Netflix, Legendary Pictures, Penguin Random House, termasuk penulis Nancy Springer, penulis seri buku pembentuk dasar film yang dibintangi oleh Millie Bobby Brown itu.
Pada 2014, Doyle Estate kehilangan sebagian besar kuasanya akan Sherlock Holmes ketika semua cerita mengenai Holmes yang ditulis sebelum 1923 dinyatakan menjadi domain publik.
Namun, putusan itu tidak menghapus cengkeraman Doyle Estate pada 10 cerita orisinal terakhirnya yang ditulis antara 1923 dan 1927.
Hak cipta tersebut hanya mencakup elemen-elemen asli dari cerita orisinal juga scène à faire atau unsur wajib untuk sebuah buku atau film dalam satu genre.
Dalam gugatan terbaru ini, Doyle Estate mengklaim bahwa perbedaan antara cerita domain publik dan yang berada di bawah hak cipta adalah emosi karakter Sherlock Holmes.
"Setelah kisah-kisah yang sekarang berada dalam domain publik, dan sebelum cerita di bawah hak cipta, perang besar terjadi. Dalam Perang Dunia I, Conan Doyle kehilangan putra sulungnya, Arthur Alleyne Kingsley. Empat bulan kemudian dia kehilangan saudaranya, Brigadir Jenderal Innes Doyle," demikian kutipan aduan itu.
"Ketika Conan Doyle kembali [menulis] Holmes yang memperoleh hak cipta antara 1923 dan 1927, tidak lagi cukup karakter Holmes hanya punya pikiran rasional dan analitis yang paling cemerlang. Holmes harus menjadi manusia. Karakter itu harus untuk mengembangkan hubungan dan empati manusia."
Mereka menyebut bahwa karakter Sherlock menjadi lebih hangat pada cerita yang dilindungi hak cipta tersebut.
Conan Doyle Estate pun menyebut bahwa pengembangan perasaan juga menjadi sesuatu yang dapat dilindungi oleh hak cipta.
Mereka lantas mempertanyakan penggambaran Sherlock di Enola Holmes hasil perkembangan karakter atau bukan. Jika benar, itu berarti jadi bagian produk dari cerita yang dilindungi hak cipta.
Sejauh ini Legendary Pictures belum menanggapi permintaan komentar dari The Hollywood Reporter.
(agn/has) baca dong https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200625141633-241-517394/ahli-waris-tuntut-netflix-terkait-film-adik-sherlock-holmesBagikan Berita Ini
0 Response to "Ahli Waris Tuntut Netflix Terkait Film Adik Sherlock Holmes - CNN Indonesia"
Posting Komentar