JawaPos.com – Cerita horor Jeritan Malam sempat jadi tread dan menjadi trending di Kaskus sejak 2015 silam. Cerita ini juga telah dijadikan novel oleh Ade Prihatin. Dan kini film tersebut diangkat ke layar lebar oleh rumah produksi Soraya Intercine Film dan bakal tayang di seluruh bioskop tanah air mulai 12 Desember mendatang.
Para cast film ‘Jeritan Malam’ yakni Herjunot Ali, Indra Brasco, dan Winky Wiryawan pun sempat mampir ke kantor JawaPos.com pada Selasa (19/11) kemarin. Ketiganya menceritakan karakter masing-masing di film ‘Jeritan Malam’. Dalam kesempatan itu mereka juga membeberkan kekuatan ‘Jeritan Malam’ dibanding sejumlah film horor lainnya.
Menurut Indra Brasco, kekuatan film arahan sutradara Rocky Soraya ini terletak pada story telling. Film ‘Jeritan Malam’ berusaha menghadirkan ketakutan pada penonton, yang tak hanya menekankan unsur jump scare tapi diperkuat dengan metode penceritaan yang kuat.
“Jump scare enggak begitu banyak ya, tapi lebih dikuatkan di-story telling. Aktornya harus punya seni peran yang cukup luar biasa,” tutur Indra Brasco sambil tertawa.
Untuk itu, para pemain film ‘Jeritan Malam’ dituntut untuk kuat hafalannya. Karena dalam satu scene saja, pemainnya harus menghafalkan sedikitnya 5 halaman di luar kepala.
“Gimana bercerita itu menjadi seram. Orang akan fokus pada cerita yang kita bangun. Kesulitannya pada hafalan, satu scene bisa 5 halaman dan itu enggak boleh diulang,” imbuhnya.
Lokasi Seram yang ‘Perawan’
Film ‘Jeritan Malam’ mengambil lokasi syuting di sejumlah tempat. Yaitu di Sukabumi, Jakarta, Bogor dan Cibubur. Untuk di Sukabumi, lokasi syutingnya di sebuah tempat yang belum pernah digunakan sebagai tempat syuting film sebelumnya alias maish ‘perawan’.
“Ada gua siluman di Sukabumi. Jarak dari hotel sekitar 1,5 jam. Jalannya parah banget belum diaspal. Untuk sampai ke lokasinya, ke gua, jalannya itu baru dibikin sama tim,” tutur Indra Brasco.
“Iya belum pernah ada yang syuting di situ. Untuk lokasi cukup berat ya medannya,” timpal Winky Wiryawan.
Film ‘Jeritan Malam’ diadaptasi dari novel karya Ade Prihatin. Secara umum ceritanya sama dengan novel namun ada beberapa bagian yang dikembangkan untuk kebutuhan film.
“Hampir 100 persen sih ya (kesamaannya). Ceritanya hampir sama, cuma lebih dicepetin bagian mananya. Kalau buku kan bisa 4 atau 5 hari baru selesai, kalau film kan harus kelar sekali duduk,” tutur Herjunot Ali.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sempat Trending di Kaskus, Film Jeritan Malam Andalkan Story Telling - Jawa Pos"
Posting Komentar