Kolaborasi apik disuguhkan Negara Malaysia dan Indonesia. Keduanya berkolabotrasi menghasilkan sebuah karya film dengan latar budaya yang sama. Seperti apa?
Achmad Sukarno, Jakarta
Perfilman tanah air tumbuh subur. Beragam kreator berlomba-lomba menghasilkan karya terbaiknya. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau perusahaan. Namun, membawa misi akan bangsa.
Baca Juga :
Ya, sebuah film kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia menjadi sejarah baru kedua Negara. Jika di lapangan hijau kerap terjadi perselisihan. Kali ini, harmonisasi sebuah karya film menyatikan mereka.
Film tersebut berjudul Zharfa, mengambil lokasi di dua negara, Indonesia dan Malaysia, inilah karya pertama Mr Rius Production. Alasan menggandeng Malaysia, bukan tanpa sebab. Selain lokasi, para pemeran film ini pun diambil dari dua negara tersebut.
Baca Juga :
Menurut Yudi Pratito, produser Film ‘Zharfa’, negeri Malaysia memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia, plus langgam cengkok melayu yang dilafalkan penduduk negeri itu menjadi salah satu poin digarapnya film ini.
“Kita serumpun, menarik jika menggabungkan dua kultur negeri tersebut. Bahasanya pun mudah dimengerti, baik oleh kita maupun orang Malaysia,” kata Yudi kepada INDOPOS, Minggu (20/10/2019).
Baca Juga :
Tak sekadar menggandeng pemeran asal Malaysia, film ini juga akan tayang di Malaysia. Artinya, pasar sinema di dua negara, Indonesia dan Malaysia menjadi pilihan bagi hadirnya Zharfa.
“Rencananya kita tayang di Indonesia dulu, akhir Januari nanti. Setelah itu baru di Malaysia, pihak di sana juga sudah melihat teaser film kita, jadi sudah oke secara teknis,” lanjut Yudi.
Film bergenre drama religi ini, juga mengedepankan pemeran utama dari Malaysia. Dia adalah Kaka Azraff ( pemeran Zharfa) mendampingi artis film Donny Alamsyah asal Indonesia.
Perihal pemilihan bintang utama tadi, menyimpan cerita menarik. Dikatakan Yudi, Kaka dipilih di penghujung batas waktu, saat para calon pemeran melakukan casting, namun tak jua didapat yang pas. “Akhirnya, Kaka kami audiensi dan cocok,” tegas dia.
Cocok yang dimaksudkan tadi, memang cocok dalam artian sesungguhnya. Kaka yang dikenal sebagai model dan penyanyi, ternyata juga mampu berakting. Lebih menggembirakan lagi, Kaka adalah pribadi yang sederhana dan mau belajar.
Seperti adegan dirinya dicemplungkan ke bak, menjadi babak baru dalam karir aktingnya dan berhasil dilakoninya dengan baik. Sejujurnya, ini adalah film pertama Kaka namun dia mampu berakting dengan baik dan hubungan dengan para kru juga terjalin hangat hingga syuting pun menjadi lancar.
“Di film ini, Kaka memerankan tokoh wanita tomboy. Ia juga keras kepala, berjiwa pemberontak, ia mampu melakoni itu semua dengan maksimal,” papar Ruli Wanizar yang merupakan sutradara film Zharfa ini.
Terakhir, karya layar lebar pertama dari Mr.Rius Production dan juga akting pertama sang pemeran utama, Kaka menjadi pertaruhan bagi film ‘Zharfa’.
Namun, optimisme terus bergemuruh menyertai derap semangat lahirnya film yang juga digarap oleh Ario Sagantoro (The Raid, The Raid 2, Merantau) sebagai Creative Producer.
“Kami PH baru, semoga karya kami bisa diterima masyarakat. Kami berharap setelah menonton film ini, masyarakat mendapatkan masukan dan manfaat bagi kehidupannya,” tutup Yudi. (*)
baca dong https://indopos.co.id/read/2019/10/21/202009/zharfa-film-kolaborasi-malaysia-dan-indonesia/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Zharfa, Film Kolaborasi Malaysia dan Indonesia - Indopos"
Posting Komentar