REPUBLIKA.CO.ID, OSLO – Empat film Indonesia ditayangkan di Festival Film Fra Sør (Film from the South) pada 11–21 November. Festival tersebut merupakan festival film terbesar di Norwegia yang menampilkan film-film internasional, termasuk Indonesia.
”Kita bangga empat film Indonesia dipilih untuk ditayangkan pada Festival Film Fra Sør 2021 di Oslo. Hal ini jelas menjadi bukti bahwa film, seniman dan sineas Indonesia semakin diakui oleh dunia internasional” ujar Duta Besar RI untuk Norwegia dan Islandia Todung Mulya Lubis dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (16/11).
Ia mengatakan, KBRI Oslo melalui berbagai program telah dan akan terus mendorong agar film-film karya anak bangsa dapat lebih dikenal masyarakat dan bisa ikut berkompetisi maupun ditayangkan di berbagai festival dan bioskop di Norwegia serta Islandia.
Empat film itu adalah Yuni, The Seen and Unseen (Sekala Niskala, 2017), The Mirror Never Lies (Laut Bercermin, 2011) karya Kamila Andini , dan Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, 2021) karya Edwin. Keempat film tersebut ditayangkan di cinema dan bioskop di Oslo.
Film Yuni terpilih menjadi salah satu nominasi untuk penghargaan Silver Mirror Award dan Audience Award di Festival Film Fra Sør 2021. Pengumumannya akan dilakukan 18 November.
Direktur Artistik Film Fra Sør Lasse Skagen mengatakan, ia senang sekali menayangkan film Indonesia. Alasannya, film-film tersebut dapat semakin memperkaya perspektif masyarakat Norwegia mengenai budaya, seni, dan kehidupan berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.
Festival Film Fra Sør juga secara berkala menanyangkan film-film dari Indonesia. Pada tahun 2017 lalu film Satan’s Slave (Pengabdi Setan) karya Joko Anwar mendapat apresiasi tinggi dalam festival ini.
Sementara itu, Kedutaan Besar RI di Oslo, Norwegia, menyelenggarakan Indonesia Movie Night di Cinemateket di Oslo, Senin (15/11). Warga Indonesia menonton bersama salah satu film tersebut, Yuni.
Indonesia Movie Night dihadiri sebanyak 150 penonton yang terdiri atas para diaspora Indonesia di Norwegia, Indonesianis, pemerhati film dan masyarakat lokal Norwegia. Untuk lebih menciptakan ”atmosfer” Indonesia, banyak penonton dari kalangan diaspora Indonesia mengenakan busana dan membawa atribut khas Indonesia.
Sutradara Kamila Andini dan penulis novel Seperti Dendam, Rindu Harus dibayar Tuntas Eka Kurniawan sendiri antusias terhadap acara ini dengan mengirimkan video yang diunggah pada sosial media KBRI Oslo untuk mengajak langsung masyarakat menonton film Indonesia pada festival ini.
baca dong https://www.republika.co.id/berita/r2o4bz489/empat-film-indonesia-tayang-di-festival-film-di-norwegiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Empat Film Indonesia Tayang di Festival Film di Norwegia - Republika Online"
Posting Komentar