Search

Pulihkan Industri Film Nasional, Bioskop Kembali Dibuka - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pembukaan kembali kegiatan masyarakat di ruang publik, termasuk bioskop, diharapkan akan mendorong gairah kebangkitan sektor ekonomi kreatif (ekraf) perfilman Indonesia yang terdampak pandemi.

Dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN, Direktur Industri Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemeparekraf) Mohammad Amin menyatakan, pembukaan bioskop akan membantu pemulihan ekosistem ekraf. Pasalnya, film memberi kontribusi positif terhadap perekonomian kreatif.

Selain itu, pemerintah juga terus meluncurkan berbagai strategi dan stimulus guna mendorong pergerakan industri kreatif di masa pandemi. Salah satunya, pengadaan Program Kreatif dari Rumah bagi para pelaku seni.


"Ini sekaligus mengirimkan pesan, bahwa digitalisasi itu perlu untuk membangun ekraf di masa depan," kata Amin.

Langkah lain yang juga ditempuh Kemenparekraf adalah menyelenggarakan webinar guna meningkatkan kapasitas pelaku ekraf terkait digitalisasi, serta Program 1 Pintu sebagai sarana seleksi proposal berbagai kegiatan yang mendukung kebangkitan ekraf.

Amin menyebut, digitalisasi menjadi opsi solusi untuk memulihkan industri hiburan secara umum. Selain itu juga dapat dilakukan penguatan creativepreneurship (kewirausahaan di bidang kreatif), dan peningkatan produk kreatif unggulan yang dapat diserap pasar, berkelanjutan, serta memiliki dampak ekonomi.

Dia menegaskan, beragam langkah berupa inovasi, adaptasi, dan kolaborasi perlu dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian. Pemerintah telah menyiapkan tiga skema sebagai upaya memulihkan bidang perfilman, yaitu promosi, produksi, serta perlindungan dan pemanfaatan hak kekayaan intelektual (HAKI) film.

"Melalui skema promosi, kami membantu promosi 40 film nasional, yaitu film panjang dan layar
lebar, dengan anggaran mencapai Rp1,5 miliar per film. Ini untuk membantu para production house agar berani menayangkan filmnya di bioskop, sehingga ekosistem perfilman nasional hidup
kembali," papar Amin.

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia Djonny Syafruddin menyatakan menyambut baik langkah pemerintah itu. Terlebih, film nasional memiliki pasar luas di daerah. Dia berharap, film-film nasional dapat turut mendorong masyarakat untuk kembali mengunjungi bioskop. Saat ini, jumlah penonton baru sekitar 10 persen dari kapasitas bioskop.

Djonny juga meminta masyarakat tak khawatir mengunjungi bioskop, karena dalam 9 bulan terakhir tidak tercatat ada klaster bioskop. Hal itu antara lain disebabkan karena penerapan protokol kesehatan (prokes) di bioskop yang sangat terkontrol, termasuk kewajiban memakai masker, duduk berjarak, mematuhi pembatasan kapasitas, juga aturan keluar ruangan agar tidak terjadi kerumunan.

Tak sampai di sana, skrining dengan aplikasi PeduliLindungi turut diberlakukan bagi siapapun yang memasuki ruang bioskop. Sementara, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi menekankan, penerapan prokes dalam kehidupan masyarakat, termasuk di bioskop, harus terus digencarkan.

Selain mempertahankan kepatuhan, edukasi perlindungan kesehatan juga harus terus ditingkatkan, misalnya sosialisasi skrining mandiri sebelum menuju ke bioskop, serta
pemberian informasi tata cara menonton di bioskop yang aman.

"Juga dengan pengawasan pelaksanaan prokes dan ketersediaan alat/sarana/petunjuk prokes di lapangan juga perlu, untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan prokes tersebut," ujar
Sonny.

(rea)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)

baca dong https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20211007115933-225-704572/pulihkan-industri-film-nasional-bioskop-kembali-dibuka

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pulihkan Industri Film Nasional, Bioskop Kembali Dibuka - CNN Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.