Search

Film dan Praktikum Membumikan Sains - kompas.id

Memuat data...

KOMPAS/YOLA SASTRA

Siswa kelas IX mengikuti mata pelajaran Fisika secara tatap muka dengan mengenakan pakaian bebas di SMP 10 Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (6/10/2021). Pemerintah Kota Padang tetap melanjutkan proses pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah meski ibu kota Sumatera Barat ini masih berstatus daerah PPKM level 4. Siswa juga diimbau mengenakan seragam bebas.

Bagi sebagian anak, sains identik dengan hafalan atau hitung-hitungan. Kesannya berat dan susah. Tak jarang sains—yang seharusnya dekat dengan kehidupan sehari-hari—menjadi abstrak.

Siswa kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga, Zulfar (12), mengaku baru paham cara kerja cairan pembersih tangan setelah menonton film dan praktikum. Sebelumnya, ia hanya tahu cairan itu bisa membersihkan tangan, tapi tidak punya bayangan bagaimana cairan tersebut bisa membunuh virus dan kuman.

Saat mengikuti Science Festival secara daring, Zulfar dan teman-teman sekelasnya diajak melakukan praktikum melalui tayangan video. Mereka diminta melumuri jari dengan minyak goreng, lalu membubuhkan lada atau glitter di jari mereka.

Lada atau glitter diibaratkan sebagai virus yang menempel di tangan. Jika Zulfar memegang sesuatu, lada atau glitter akan berpindah dan menempel di barang yang ia sentuh, sama seperti virus.

Saya baru paham setelah praktikum. Sebelumnya, saya tidak tahu cara kerja hand sanitizer, tapi sekarang sudah terbayang.

Memuat data...

Kompas/Bahana Patria Gupta

Umat meerima cairan hand sanitizer saat mengikuti Upacara Melasti di Pentirtaan Jolotundo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (22/3/2020). Tidak seperti tahun lalu yang diikuti hingga 600 orang, di tengah pademi Covid-19, pelaksaan Melasti dalam rangka menyambut hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 hanya diikuti oleh perwakilan tujuh pura yang ada di Kota dan Kabupaten Mojokerto. Umat yang hadir pun menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat.

Zulfar lalu diminta menuangkan lada atau glitter ke wadah berisi air. Jika jari yang bersih dicelupkan ke wadah, lada akan menempel di tangan. Namun, jika jari disemprot cairan pembersih tangan atau sabun sebelumnya, lada atau glitter tidak akan menempel, malah menjauhi jari.

”Saya baru paham setelah praktikum. Sebelumnya, saya tidak tahu cara kerja hand sanitizer, tapi sekarang sudah terbayang,” kata Zulfar saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Festival Film: Sains yang Interesan

Hal serupa dialami siswa kelas VIII SMPN 9 Salatiga, Nasyafa (13). Ia tidak selalu paham teori sains yang dipelajari. Namun, praktikum memberinya visualisasi. Sains menjadi hal nyata, tidak lagi abstrak.

Menurut guru SMPN 9 Salatiga, Tyas, dasar mengajar sains atau IPA adalah menjelaskan penerapan dan pemanfaatan ilmu itu di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah paham karena pelajarannya berhubungan dengan keseharian.

”Terkadang anak-anak berpikir bahwa IPA sulit karena harus menghitung atau menghafal. Jika ingin anak senang belajar IPA, harus banyak dijelaskan bagaimana penerapannya dengan praktikum sederhana, tapi mengena,” ucap Tyas.

Memuat data...

KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Siswa mencuci tangan seusai mengikuti pembelajaran tatap muka perdana di SD Negeri Kalinyamat Wetan 1, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (1/10/2021). Pada hari pertama masuk sekolah, jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas. Guru dan murid diminta menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah terjadinya kluster Covid-19 di sekolah.

Sementara itu, guru SD Negeri 01 Ledok di Salatiga, Habib, mengatakan, praktikum merupakan salah satu cara mengomunikasikan pandemi Covid-19 kepada siswa. Selama ini para guru mengimbau siswa untuk rajin mencuci tangan dan memakai masker. Belum tentu anak punya gambaran akan virus ataupun manfaat cuci tangan.

”Dengan praktikum dan film, anak jadi punya gambaran nyata. Mereka jadi paham bahwa masker harus dipakai dengan benar, saling menegur, serta jadi teliti tentang memakai masker dan mencuci tangan yang benar,” kata Habib.

Baca juga: Film Memudahkan Anak Mencintai Sains dan Lingkungan

Science Film Festival

Praktikum yang dilakukan Nasyafa, Zulfar, dan murid-murid lain merupakan bagian dari Science Film Festival. Festival ini berlangsung secara daring pada 12 Oktober hingga 30 November 2021. Penyelenggara festival, Goethe-Institut, menyasar siswa SD hingga SMA di 52 kabupaten/kota di Indonesia, seperti Jakarta, Toraja, Kendari, Kupang, Tarakan, Pematang Siantar, dan Aceh.

Festival tersebut menayangkan 17 film produksi beberapa negara, yaitu Jerman, Thailand, Belanda, Portugal, Afrika Selatan, dan Brasil. Film tersebut bertema keluarga, ilmu pengetahuan alam, teknologi, kesehatan, dan edutainment (pendidikan-hiburan). Pemilihan film disesuaikan dengan tema festival, yakni kesehatan dan kesejahteraan.

Setelah siswa menonton film bareng secara daring, mereka diajak melakukan praktikum sederhana. Para guru turut mendampingi kegiatan itu.

Baca juga: Film untuk Pendidikan Sains Siswa Sekolah

Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Stefan Dreyer mengatakan, ia tidak terlalu menyukai sains waktu kecil. Ia berharap agar film dan praktikum menjadi media belajar sains yang menyenangkan untuk anak-anak.

”Sains itu sesuatu yang bisa sangat menyenangkan. Ada cara agar sains mudah dipahami dan menghibur,” kata Dreyer, Selasa (12/10/2021).

Memuat data...

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Stefan Dreyer pada konferensi pers daring, Selasa (12/10/2021).

Ia berharap cara ini menumbuhkan minat anak Indonesia terhadap sains. Dengan ini, mereka diharapkan mampu mengeksplorasi sains dan berinovasi. ”Sebab, kemajuan dan pembangunan tidak bisa berjalan tanpa sains,” katanya.

Menurut Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko, mengajarkan sains saja belum cukup. Kesadaran publik akan sains perlu juga dibangun.

Adblock test (Why?)

baca dong https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/10/17/film-dan-praktikum-membumikan-sains

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film dan Praktikum Membumikan Sains - kompas.id"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.