Search

8 Sinema Terbaik Indonesia Sambut Hari Film Nasional - detikHot

Jakarta -

Hari Film Nasional jatuh tiap tahunnya di tanggal 30 Maret. Menyambut peringatan hari film, sederet film terbaik Tanah Air tayang di Disney+Hotstar.

Film-film terbaik itu dipilih dari pencapaian mereka yang berhasil memenangkan Festival Film Indonesia. Berikut di antaranya:

1. Cahaya dari Timur Beta Maluku

Cerita dari Indonesia Timur yang mengangkat kisah Sani Tawainella (Chicco Jerikho), mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Pelajar Asia tahun 1996 yang gagal menjadi pemain profesional.

Sani mengalami tekanan psikologis atas apa yang terjadi pada karirnya. Tak hanya beban hidup, Ia pun juga menyaksikan berbagai kejadian memilukan terhadap anak-anak di Maluku yang membekas di hati dan ingatannya.

Atas dorongan hati nuraninya, Sani pun tergerak untuk memperhatikan hidup anak-anak di Maluku, Ambon. Selain menjadi tukang ojek, Sani mengadakan latihan sepak bola dan membentuk sekolah sepak bola sederhana berbekal pengalaman dan pengetahuannya.

Film ini ditetapkan sebagai Film Terbaik di ajang FFI dan menang di kategori Pemeran Utama Pria Terbaik, FFI 2014.

2. Garuda di Dadaku

Film Garuda di Dadaku mengisahkan perjuangan Bayu (Emir Mahira), seorang siswa kelas enam yang bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola legendaris. Namun sayang, mimpi Bayu ditentang keras oleh kakeknya yang menginginkannya untuk fokus dalam kegiatan persekolahannya.

Walau begitu, kecintaan Bayu terhadap sepak bola tidak pernah luntur, namun justru semakin besar. Heri (Aldo Tansani), sahabat Bayu yang juga merupakan penggila bola, percaya dan terus mendukung akan kemampuan dan bakat Bayu. Dengan segala hambatan yang terus menghadang mimpinya, akankah Bayu mampu untuk mencapai mimpinya sebagai pemain sepak bola legendaris?

Garuda di Dadaku merupakan film anak terbaik di ajang FFI 2009.

3. Habibie & Ainun

Habibie & Ainun adalah film drama biopik tentang Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang dibintangi oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari sebagai Hasri Ainun. Film ini diadaptasi dari memoar tulisan Habibie mengenai kisah hidup dan momen indah bersama istrinya, Ainun.

Habibie yang biasa dipanggil Rudy Habibie oleh teman-temanya adalah seorang jenius ahli pesawat terbang yang memiliki mimpi besar untuk bisa menyatukan Indonesia melalui transportasi kapal terbang sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda yang cerdas.

Habibie yang dikenal sebagai pencipta kapal terbang kemudian menerima panggilan mulia untuk mengabdi dan mengemban tugas sebagai seorang menteri. Film ini kemudian menceritakan lika-liku kehidupan yang Habibie dan Ainun hadapi sampai akhirnya ia berhasil menduduki jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia.

Film ini menang di kategori Pemeran Utama Pria Terbaik serta Pemenang Skenario & Tata Busana Terbaik, FFI 2013.

4. Athirah

Diangkat dari novel karya Alberthiene Endah dengan judul yang sama, Athirah mengisahkan hidup seorang perempuan Bugis Makassar bernama Athirah (Cut Mini), yang tak lain adalah ibunda dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Ia adalah sosok Ibu pekerja keras, baik hati, dan tidak pernah marah. Potret Athirah begitu menarik karena sang Ibu harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit tapi terus mencari cara untuk mempertahankan harga diri dan keluarganya.

Masalah mulai muncul di kehidupan keluarga kecilnya yang bahagia ketika sang suami Puang Ajji (Arman Dewarti) menikahi wanita lain. Athirah yang mulai gundah pun ingin meninggalkan suaminya. Konflik juga terjadi saat Jusuf Kalla atau yang akrab disapa dengan panggilan Ucu saat remaja (Christopher Nelwan) merasa kesal pada ketidaktegasan sang ibu dalam mengambil keputusan.

Athirah menang di kategori Film & Sutradara Terbaik, Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemenang Pengarah Artistik Terbaik, FFI 2016.

5. Si Juki The Movie

Film animasi garapan Faza Meonk ini berkisah tentang Si Juki, seorang selebriti yang sedang berada pada puncak ketenaran. Sikapnya yang polos, jenaka, dan berani beda membuatnya dicintai semua orang.

Namun, semuanya berubah ketika Juki melakukan suatu kesalahan yang membuatnya berbalik menjadi musuh nomor satu masyarakat.

Pada saat yang sama, terdapat ancaman dari meteor yang dapat meluluhlantakkan Indonesia. Erin (disuarakan oleh Bunga Citra Lestari), seorang ilmuwan muda berbakat, akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Juki untuk menghentikan meteor tersebut. Dengan tingkahnya yang kocak dan unik, berbagai cara Juki lakukan untuk bisa menghentikan meteor tersebut demi menyelamatkan Indonesia.

Film ini dinobatkan sebagai film animasi terbaik di ajang FFI 2018.

6. Susi Susanti - Love All

Salah satu atlet yang paling dicintai di Indonesia, Susi Susanti (Laura Basuki) berhasil menjadi sensasi bulutangkis pada usia 14 tahun. Berkat bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia, dan didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi mendapatkan pengakuan dunia setelah berhasil memenangkan medali emas pertama untuk Indonesia dalam ajang Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona.

Namun, ketika sang negeri terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi kembali membuktikan pada dunia bahwa kepahlawanan tidak hanya diukur dari tingginya prestasi, tetapi juga besar pengorbanan seseorang untuk tanah airnya. Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya-lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia.

Susi Susanti-Love All menang di kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik yang dimenangkan Laura Basuki di FFI 2020.

7. Sang Penari

Diadaptasi dari novel "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari pada tahun 1982, film "Sang Penari" merupakan film bergenre drama romantis yang sarat akan nilai adat dan politik di Indonesia pada tahun 1960-an.

Sang Penari mengangkat kisah cinta Srintil (Prisia Nasution), sang penari ronggeng dengan seorang pria sederhana yang bernama Rasus (Oka Antara).

Kisah cinta mereka tidak berjalan sesuai harapan karena Srintil memilih untuk menjadi penari ronggeng sebagai niatan bakti pada penduduk Dukuh Paruk hingga bentuk pengabdian pada Eyang leluhurnya. Rasus pun memilih mengejar cita-citanya menjadi tentara yang akhirnya mereka terpisah dan harus menempuh jalan hidup masing-masing.

Film ini menang di kategori Film & Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, FFI 2011.

8. Pengabdi Setan

Film Pengabdi Setan merupakan versi remake dari film dengan judul yang sama pada tahun 1980 silam. Film ini mengisahkan kehidupan sebuah keluarga yang mengalami kejadian anomali semenjak sang ibu, seorang penyanyi kondang, meninggal dunia akibat jatuh sakit selama tiga tahun.

Tidak hanya meninggalkan duka, kematian sang ibu ternyata menyisakan misteri yang menghantui keluarga mereka. Sebagai anak tertua, Rini (Tara Basro) seringkali dihantui oleh sosok yang mirip dengan ibunya. Kejadian serupa juga dirasakan oleh ayah dan adiknya.

Rini mulai bergegas menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga mereka dan berhasil menemukan masa lalu kelam yang disembunyikan oleh keluarganya sendiri. Rini harus segera mengusut tuntas rahasia ini sebelum para makhluk halus merenggut nyawa orang-orang terkasihnya.

Pengabdi Setan menang di kategori Pemeran Anak Terbaik, Penata Musik Terbaik, Lagu Tema Terbaik, Penata Suara Terbaik, dan Pengarah Sinematografi Terbaik, FFI 2017.

Simak Video "Cerita di Balik Ramai-ramai Posting 'Surat untuk Presiden'"
[Gambas:Video 20detik]
(doc/doc)

Let's block ads! (Why?)

baca dong https://hot.detik.com/movie/d-5505897/8-sinema-terbaik-indonesia-sambut-hari-film-nasional

Bagikan Berita Ini

0 Response to "8 Sinema Terbaik Indonesia Sambut Hari Film Nasional - detikHot"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.