Search

Film Destiny, Kehadiran Dewi Yull Dalam Interaksi Budaya Bangka dan Malaysia - Kompas.com - KOMPAS.com

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sebuah film bertema interaksi budaya negeri Melayu dirilis di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Film berjudul Destiny itu menghadirkan Dewi Yull dan Marcel Darwin sebagai pemeran utama.

Proses syuting dilakukan di tiga wilayah, yakni Bangka, Pontianak dan Sabah, Malaysia.

"Film ini diharapkan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, menambah kecintaan masyarakat terhadap budaya, yaitu budaya Melayu hingga budaya di Babel yang tetap eksis pada masa anak cucu," kata Sekretaris Daerah Kepulauan Bangka Belitung Naziarto saat Gala Premier di Sinema XXI Transmart Pangkalpinang, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Doni Monardo Resmikan RS Covid-19 Ir Soekarno di Bangka Belitung

Film yang identik dengan lokasi wisata itu diproduksi oleh Walmer Sinema bekerja sama dengan Dewan Bandaraya Kota Kinabalu.

Sahabat Management Indonesia dari Bangka Belitung berperan sebagai rekanan Walmer Sinema.

Aksi laga dan adegan saling kejar menggunakan perahu motor membuat film ini cukup memacu adrenalin.

Naziarto menuturkan, obyek wisata di Babel sangat indah, sehingga menjadi aset budaya untuk dikembangkan seperti yang diupayakan Zulfakar dari Sahabat Management Indonesia melalui Film Destiny.

"Film ini mengangkat tentang budaya Bangka dan Malaysia yang mengingatkan kepada penonton bahwa berbeda budaya, tetapi kita sama," ujar Naziarto.

Baca juga: 5 Polisi Dipecat gara-gara Curi Senjata Dinas hingga Desersi, Kapolda Babel: Sebenarnya Tidak Mudah Memberhentikan Anggota...

Destiny mengisahkan sebuah keluarga yang memiliki dua orang anak kembar yang terpisah.

Seorang anak berada di Pontianak dan yang lainnya di Malaysia.

Budaya di Bangka dan budaya di Malaysia, memiliki perbedaan pola didik, sehingga sang anak berbeda karakter.

Suatu waktu, mereka bertemu di Desa Kurau, Bangka Tengah, dalam suatu kunjungan wisata.

Film ini mampu menyampaikan perbedaan anak kembar yang terpisah dan tumbuh dengan budaya berbeda, namun bisa saling berpadu dalam kehidupan.

Naziarto berpesan agar ke depannya, semua anak bangsa ahrus terus bersilaturahmi dan bersahabat dengan semua bangsa yang ada di dunia ini, tanpa membedakan suku, agama, dan ras.

Diharapkan, kancah perfilman dapat terus memperkenalkan Bangka Belitung bukan hanya obyek wisatanya, tetapi juga tentang budaya dan kehidupan.

Seperti semboyan China dan Melayu di Bangka, tong ngin fan ngin jit jong, yang menjadi contoh kebhinekaan di Babel.

Let's block ads! (Why?)

baca dong https://regional.kompas.com/read/2021/03/25/212009378/film-destiny-kehadiran-dewi-yull-dalam-interaksi-budaya-bangka-dan-malaysia?page=all

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film Destiny, Kehadiran Dewi Yull Dalam Interaksi Budaya Bangka dan Malaysia - Kompas.com - KOMPAS.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.