Sejak resmi merilis daftar pemain serta trailernya, film Dilan 1990 yang diangkat dari novel laris romantis ini sepertinya gak habis-habis menerima berbagai respon. Mulai dari respon pemeran untuk film hingga dialog yang sangat 'menggelitik' penggemar.
Munculnya berbagai pendapat masyarakat di Indonesia ternyata menghasilkan rasa penasaran yang tinggi akan isi film Dilan 1990 secara menyeluruh.
Mulai tayang pada tanggal 25 Januari kemarin, berbagai media sosial diramaikan dengan respon masyarakat yang bervariasi. Mulai dari membuat plesetan film Dilan hingga ungkapan perasaan baper. IDN Times yang berkesempatan untuk menyaksikan film ini merangkum kekurangan dan kelebihan film Dilan 1990.
1. Joke "Sang Peramal" yang fresh sukses menghibur isi bioskop
Instagram.com/dilanku
Dalam film Dilan 1990, sutradara sukses membuat candaan "Sang Peramal" ini begitu fresh dan menyenangkan. Gak seperti film romantis biasanya yang terkesan sendu, film ini menyuguhkan candaan khas karakter Dilan "Sang Peramal" asal kota Kembang.
2. Hampir semua apa yang kamu baca disajikan dalam film
Buat kamu yang sering mengeluh akan film adaptasi novel yang terlalu banyak memotong bagian dalam buku aslinya, kamu gak perlu khawatir dengan Dilan 1990. Sutradara berhasil memvisualisasikan karya Pidi Baiq dengan sempurna.
Suasana Bandung juga sangat terasa di film ini, pengambilan gambar dan lokasi yang tepat membuat kita sangat terbawa dalam kota Bandung di tahun 1990.
3. Akting Iqbaal yang sempat menuai pro kontra, ternyata...
Kamu para penggemar Iqbaal pasti gak akan menduga dengan aktingnya yang di luar ekspektasi. Dalam film ini Iqbaal menunjukkan sisi yang tidak disangka oleh penggemar. Mulai dari segi bicara, gestur tubuh serta emosi Iqbaal dalam film patut diacungi jempol.
Romantisnya dapet, tengilnya pun juga dapet. Bikin penonton gemes deh sama dia. Begitu juga dengan Vanessa yang berhasil memvisualisasikan Milea dengan ciamik.
Baca juga: 10 Potret Yoriko Angeline Pemeran Wati Dilan 1990, Semanis Idol KPop
4. Pemilihan Iqbaal sebagai Dilan "Sang Peramal" Kota Bandung yang tepat
Meski sebelum rilis banyak pro kontra perihal pemilihan Iqbaal sebagai Dilan, namun ternyata dirinya sangat cocok dengan karakter cowok asal Bandung yang manis.
Pelafalan bahasa sunda Iqbaal yang pas juga membuat film yang kental dengan romansa remaja Bandung saat itu menjadi kuat.
5. Tidak persis dengan Pidi Baiq, Iqbaal menciptakan peran Dilan versi dirinya yang lebih santai
Kamu yang membaca novel Dilan 1990 pasti membayangkan sosok Dilan merupakan sang pujangga di tahun 90-an. Namun di versi film, Iqbaal menunjukkan Dilan versi dirinya sendiri yang lebih segar, ringan dan lebih santai.
6. Sosok "Panglima Tempur" yang kurang mantap
Selain dikenal sebagai sang peramal, julukan lain Dilan adalah "Panglima Tempur". Namun, penggambaran karakter Dilan yang merupakan sosok "Paglima Tempur" ini tidak begitu kuat seperti yang digambarkan dalam buku. Karakter Iqbaal sebagai cowok bad boy yang slengekan dirasa kurang mantap.
7. Beberapa karakter di film Dilan 1990 tidak begitu ditonjolkan
Jika di dalam buku beberapa karakter pendukung seperti Piyan, Anhar, Wati dan lainnya dikenal sangat kuat. Dalam versi film, karakter di sekitar Dilan maupun Milea dirasa kurang begitu nyata, sehingga karakter pendukung yang sebenarnya mewarnai novel Dilan 1990 seperti kurang terasa kehadirannya.
Itulah tadi beberapa kelebihan dan kekurangan dari film Dilan 1990. Romantis namun juga menghibur, perpaduan yang pas untuk dimasukkan dalam daftar wajib tontonan pekan ini. Apalagi film Dilan menunjukkan bahwa cinta di zaman dulu ternyata sesederhana itu dan manis sekali.
Baca juga: 5 Fakta Hubungan Dilan dan Milea Dibalik Layar, Cinlok Gak Ya?
baca dong https://hype.idntimes.com/entertainment/ramadani-barus/7-alasan-yang-membuat-film-dilan-1990-diluar-ekspektasi-1Bagikan Berita Ini
0 Response to "7 Alasan yang Membuat Film Dilan 1990 di Luar Ekspektasi"
Posting Komentar