Search

Sarat Isu Sosial, Ini 8 Rekomendasi Film Komedi Indonesia - Katadata.co.id

Produksi film Indonesia di masa pandemi memang agak lesu. Ketatnya aturan terkait pembatasan dan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 cukup jadi kendala produksi sinema yang merupakan karya seni kolektif.

Kendati demikian, supaya industri tidak mandek, sejumlah rumah produksi, sutradara, dan pegiat film lainnya berusaha untuk produktif sembari menerapkan protokol kesehatan. Semangat kolektif itu berhasil melahirkan karya-karya, mulai dari "Sobat Ambyar" oleh sutradara Charles Gozali dan Bagus Bramanti, sampai "Selesai" karya Tompi yang tengah hangat diperbincangkan.

Walaupun memukul sejumlah sektor, bencana pandemi nyatanya memantik berkah lain bagi industri perfilman melalui layanan streaming atau platform video on-demand (VOD), seperti Netflix, Iflix, Viu, Go Play, Disney+ Hotstar, KlikFilm, sampai Bioskop Online yang memiliki peluang besar di momen ini lantaran besarnya pasar pengguna internet di masa pandemi.

Lewat platform ini, masyarakat bisa menyaksikan beragam film Indonesia dari rumah.  Salah satu genre yang sering dicari ketika hendak menonton film adalah komedi. Lewat genre ini, film sebagai media komunikasi bisa memenuhi fungsinya secara maksimal sebagai media hiburan. Namun, tidak hanya lucu, sejumlah film komedi juga sarat akan isu sosial.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 8 rekomendasi film komedi Indonesia yang cocok jadi tontonan di akhir pekan:

1. Arisan! (2003)

Film yang rilis pada 2003 ini bercerita tentang tiga sahabat yang memiliki masalahnya masing-masing. Memey (Cut Mini) memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan suaminya karena tak kunjung memiliki anak, Andien (Aida Nurmala) seorang ibu rumah tangga dengan dua anak kembar yang mengetahui perselingkuhan suaminya, sementara Sakti (Tora Sudiro) seorang penyuka sesama jenis.

Aib tersebut dipendam dan tidak pernah dibicarakan satu sama lain. Namun, kegiatan arisan yang mereka lakukan justru jadi pemicu terkuaknya aib masing-masing.

Film yang diproduseri, disutradari, dan ditulis oleh Nia Dinata bersama Joko Anwar ini sempat menuai kontroversi lantaran menampilkan adegan ciuman sesama jenis. Kendati demikian, Arisan! berhasil membawa pulang 5 piala pada Festival Film Indonesia 2004 untuk kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik (Tora Sudiro), Aktor Pendukung Terbaik (Surya Saputra), Aktris Pendukung Terbaik, dan Penyunting Terbaik.

2. Janji Joni (2005)

Film debutan Joko Anwar ini berhasil melambungkan namanya di industri perfilman Indonesia. Janji Joni mengisahkan seorang pengantar roll film, Joni (Nicholas Saputra), yang mengalami berbagai kendala ketika hendak mengatar roll film ke bioskop.

Dengan premis sederhana itu, Joko Anwar masuk dalam nominasi Sutradara Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2005. Janji Joni memperoleh rating 7.6/10 dari Internet Movie Database (Imdb).

Film berdurasi 83 menit ini banyak menampilkan kameo, di antaranya Sujiwo Tejo, Tora Sudiro, Ria Irawan, Ronald Surapradja, Nia Dinata, Indra Birowo, Wulan Guritno, Tantowi Yahya, Aming, dan masih banyak lagi. Selain itu, film ini juga diperkaya dengan soundtrack-soundtrack indie pop karya The Adams, White Shoes & The Couples Company, Sore, Zeke And The Popo, dan sederet musisi berbakat lainnya.  

3. Berbagi Suami (2006)

Mengusung tema besar poligami, Nia Dinata berhasil menyinggung sistem perkawinan tersebut dari sudut pandang perempuan. Lewat premis seksinya, Berbagi Suami berhasil menyabet penghargaan Best Feature Film dalam ajang Hawaii International Film Festival, Amerika Serikat, dan Movie of the Year dari Guardians e-Awards pada 2007.

Film ini banyak melibatkan nama besar dalam penggarapannya, seperti Jajang C. Noer, Shanty, dan Dominique Agisca Diyose sebagai pemeran, Elza Hidayat, Claud Kunetz, dan Constantin Papadimitriou selaku produser, Ipung Rachmat Syaiful sebagai DOP, Wencislaus sebagai art director, dan masih banyak lagi.

Film produksi Kalyana Shira Film berkolaborasi dengan rumah produksi Prancis, WallWorks ini mengantongi rating sebesar 7.6/10 dari IMDb.

4. 3 Hari Untuk Selamanya (2007)

3 Hari Untuk Selamanya mengisahkan perjalanan sepasang sepupu, Yusuf (Nicholas Saputra) dan Ambar (Adinia Wirasti), menuju pernikahan keluarganya di Yogyakarta. Premis tersebut berhasil dibalut dengan apik lewat adegan dan dialog tentang kebebasan, seks, pernikahan, dan agama di tangan penulis skenario Sinar Ayu Massie.

Film yang mengangkat isu keseharian dalam kehidupan anak muda secara gamblang ini mendapat kehormatan untuk tayang di acara premiere Hong Kong International Film Festival dan Singapore International Film Festival.

5. Aku, Kau, dan KUA (2014)

Walaupun identik dengan film horor, sutradara Monty Tiwa menunjukan sisi lain dirinya lewat film drama komedi bertajuk Aku, Kau, dan KUA.

Film ini bercerita tentang Deon (Deva Mahenra) dan Fira (Nina Zatulini) yang sudah berteman sejak lama, namun Deon diam-diam menyukai Fira. Suatu hari, Fira mengalami insiden gagal menikah, momen ini dimanfaatkan Deon untuk mengajak Fira Ta’aruf. Proses Ta’aruf yang dilalui Deon dan Fira nyatanya tidak semudah yang diperkirakan.

Film yang ditulis oleh Cassandra Massardi ini bisa disaksikan di sejumlah platform streaming, yaitu Disney+ Hotstar, Netflix, dan Vidio.

6. Talak 3 (2016)

Bagas (Vino G. Bastian) dan Risa (Laudya Cynthia Bella) baru saja bercerai. Namun, pekerjaan yang menuntut mereka untuk bersama sepanjang waktu, kembali menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya dan akhirnya memutuskan untuk rujuk. Tapi, tidak semudah itu, sebab Bagas telah menjatuhkan talak 3 kepada Risa.

Mengambil teman besar hukum talak, film ini mampu diracik dengan apik oleh Hanung Bramantyo bersama Ismail Basbeth. Film yang rilis pada 2016 silam ini masuk dalam nominasi kategori Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia 2016 dan nominasi Penulisan Skenario Asli Terpilih dalam ajang Piala Maya 2016.

7. Mekah I’m Coming (2019)

Film produksi MD Pictures dan Dapur Film ini mendapat rating 7.3/10 dari IMDb. Film ini bercerita tentang hubungan antara Eddy (Rizky Nazar) dan Eni (Michelle Ziudith) yang terancam kandas lantaran Eni Hendak dijodohkan. Di tengah keputuasaan tersebut, Eddy menemukan cara untuk merayu orangtua Eni dengan mengatakan akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Film arahan sutradara Jeihan Angga ini sukses memenangkan penghargaan sebagai Film Cerita Panjang Terpilih, Penyutradaraan Berbakat Film Panjang karya Perdana Terpilih, Aktor Pendukung Terpilih, Aktris Pendukung Terpilih, dan Penulis Skenario Adaptasi Terpilih dalam ajang Piala Maya 2021. Mekah I’m Coming bisa disaksikan di VIU dan Disney+ Hotstar.

8. Sabar Ini Ujian (2020)

Sabar Ini Ujian merupakan film ke-16 sutradara Anggy Umbara. Menggandeng Vino G. Bastian, Estelle Linden, Anya Geraldine, dan Luna Maya, film ini sukses mengusung tema time-loop di Indonesia.

Film yang rilis di Disney+ Hotstar ini bercerita tentang Sabar (Vino G. Bastian) yang selalu terjebak dan mengulang hari ketika sang mantan, Astrid (Estelle Linden), menikah dengan teman SMA-nya, Dimas (Mike Ethan).

Film ini berhasil memenangkan kategori Penampilan Singkat Nan Berkesan dalam ajang Piala Maya 2021 untuk peran singkat aktor kawakan Indonesia, Adi Kurdi. Selain itu, film ini memperoleh rating 7.7/10 dari IMDb.

Adblock test (Why?)

baca dong https://katadata.co.id/redaksi/digital/613b2651d810c/sarat-isu-sosial-ini-8-rekomendasi-film-komedi-indonesia

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sarat Isu Sosial, Ini 8 Rekomendasi Film Komedi Indonesia - Katadata.co.id"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.