Search

Film Pendek 'LAKA', Cinta Buta dan Harga Diri yang Terlupa - GenSINDO

Laka menceritakan kisah remaja perempuan dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, tapi ingin punya gaya hidup kelas atas. Foto/Genflix

JAKARTA - Ayah adalah cinta pertama seorang gadis dalam hidupnya. Namun, cinta seperti apa yang nanti akan jadi bekal sang dara mengarungi hidup yang sering kejam dan tak jarang gila?

Sebuah perenungan panjang dan dalam menyeruak kala menyaksikan "Laka". Judul film pendek garapan sutradara Vikri Nugraha ini memiliki arti “kecelakaan”. Kata yang ternyata mengirimkan pesan berlapis dalam film berdurasi nyaris sembilan menit ini.

Tokoh sentral cerita adalah Viola (Silma Rahmaina) dan ayahnya, Pak Kusnandar (Franky Chandra). Dialog di antara mereka tidak banyak, tapi ekspresi ketika keduanya bersama menghadirkan sebuah kepahitan: cinta buta yang bertepuk sebelah tangan.

Pernah gemas dengan cowok yang mati-matian mengejar pujaan hati , sampai mungkin rela bilang “belahlah dadaku” demi mendapatkan cinta dan perhatian si cewek?

Rasa geregetan yang sama muncul, sejak adegan bagai langit dan bumi: Pak Kusnandar makan ala kadarnya di Warung Tegal (warteg) bahkan rela mencomot kembali lauk yang terjatuh di lantai kotor.

Sementara di tempat lain, Viola asyik nongkrong di alam utopia berwujud kafe mahal, ponsel canggih dengan logo apel, bersama segerombolan teman-teman berduit (diperankan oleh Gema Cantika dan Milka Gabriela). Viola hanya bisa gigit jari menyadari kemewahan yang coba ia raih, tapi masih jauh dari genggaman.

Film Pendek 'LAKA', Cinta Buta dan Harga Diri yang Terlupa

Foto: Genflix

Cinta Pak Kusnandar kepada anak gadis semata wayang yang ia besarkan sendirian, sungguh mengalahkan level “kebucinan” lelaki mabuk asmara. Segala sujud dari lelaki kuyu yang bekerja sebagai tukang ojek ini, seolah sia-sia. Pun ceramah agama yang dia dengarkan sebagai pengisi waktu istirahatnya. hanya masuk kuping kiri dan keluar di kuping kanan.

Menjadi orang tua tunggal, apalagi berseberangan gender, memiliki tingkat kesulitan berlipat ganda. Film pendek "Laka" berlawanan arah dengan film “Fatherhood” yang sama-sama mengangkat perjuangan ayah tunggal, tapi berbeda dalam konteks status keluarga dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Adblock test (Why?)

baca dong https://gensindo.sindonews.com/read/543394/700/film-pendek-laka-cinta-buta-dan-harga-diri-yang-terlupa-1631866176

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film Pendek 'LAKA', Cinta Buta dan Harga Diri yang Terlupa - GenSINDO"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.