Film pendek Cassava Nova menceritakan hubungan unik antara ibu dan anaknya. Foto/Maxstream
Kita bisa ke mana saja, bertemu siapa pun, tetapi tidak akan ada yang mampu menggantikan keberadaan ‘rumah’ yang sesungguhnya.
Film pendek "Cassava Nova" yang tayang di Maxstream menggambarkan ‘rumah’ dengan alur sederhana yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Nova, mahasiswa tahun akhir jurusan perfilman membutuhkan biaya besar untuk tugas akhir. Tidak tanggung-tanggung, dia membutuhkan uang sebesar Rp80 juta untuk pembuatan tugas akhir tersebut.
Dari sekian banyak kontak, Nova akhirnya menghubungi Dewi, sang ibunda. Sayangnya, bukan bantuan yang didapat, malah kekesalan ibu yang mengalir karena anaknya menelepon hanya jika butuh uang.
Foto: Maxstream
Potongan adegan ini sederhana, tetapi sangat menggambarkan keadaan di sekitar. Nyatanya, memang banyak sekali hubungan kaku antara anak dan orang tua. Tidak sedikit anak yang merasa sungkan menghubungi orang tua hanya sekadar mengobrol dan bertanya kabar, begitu pula sebaliknya, orang tua merasa tidak perlu memulai percakapan ringan dengan anak-anak.
Baca Juga: Film Pendek Hari ke-40, Mahasiswa Demonstran dan Kebaikan yang Diwariskan
Padahal, setiap hubungan selalu memerlukan komunikasi yang baik. Tidak ada canda tawa antara orang tua dengan anak tentu saja menjauhkan satu sama lain.
Baik Nova maupun Dewi masing-masing memiliki orang-orang di sekitar yang peduli. Nova ditunjukkan memiliki banyak kekasih yang selalu menemani melalui pesan-pesan yang diterima, sementara Dewi memiliki teman-teman arisan yang membuat hidupnya ramai. Namun, saat terjadi hal buruk pada Dewi, Nova merupakan orang pertama yang dihubungi teman ibunya, menunjukkan bahwa keeratan hubungan darah tidak akan tergantikan oleh keberadaan orang lain di sekitar.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Film 'Cassava Nova': Perenungan akan Rumah, Tempat Pulang, dan Bernaung - GenSINDO"
Posting Komentar