TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi berdampak pada segala sisi kehidupan. Dampaknya tidak hanya pada masalah kesehatan dan ekonomi, namun juga industri perfilman. Banyak film yang akhirnya tertunda tayang di bioskop karena tempat hiburan itu ditutup. Banyak pula para pembuat film yang akhirnya berhenti berkarya sementara waktu karena masalah pandemi virus corona ini sudah terjadi beberapa bulan ini.
Pandemi memang membuat berbagai kegiatan Anda jadi terbatas, namun bukan berarti Anda tidak bisa berkarya membuat film. Sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan dia pernah membuat film pendek saat berada di situasi terisolasi. "Saya pernah membuat film saat lockdown. Bukan karena virus corona, tapi karena abu vulkanik," katanya pada diskusi virtual bersama Italian Cultural Institute di Jakarta pada 23 Juli 2020.
Wregas mengakui sangat sulit membuat film dengan berbagai pembatasan, tapi ia yakin melahirkan karya film dalam kondisi itu tetap bisa dilakukan. Film yang sempat dia buat saat situasi terbatas itu berjudul 'Lembusura'. "Film saya ini, sebagian besar dilakukan di rumah dan halaman rumah saya," kata Wregas.
Film Lembusura diproduksi pada 2014. Saat itu, sebagian wilayah Yogyakarta tertutup abu vulkanik dari Gunung Kelud. Masyarakat diminta untuk tetap berlindung di dalam rumah dan tidak ke mana-mana. Abu vulkanik yang masih berterbangan saat itu dikhawatirkan bisa mengganggu pernapasan para penduduk lokal.
Pada tahun 2015, film pendek Lembusura terseleksi untuk berkompetisi di 65th Berlin International Film Festival 2015 dalam kategori Berlinale Shorts Competition. Dalam festival tersebut, Wregas yang masih berusia 22 tahun menjadi sutradara termuda di festival bergengsi itu.
Wregas bercerita, pertama-tama ia membuat naskah sesuai kondisi itu. Lalu ia pun merekam kondisi tebalnya abu vulkanik yang menutupi rumah, halaman, serta jalan setiap hari. Setelah itu ia pun meminta salah satu temannya menari.
Wregas bercerita, sebenarnya banyak film yang pengambilan gambarnya lebih banyak di sekitar lingkungan rumah. "Film seperti itu tentu bisa dibuat dengan kru yang terbatas," katanya.
Salah satu yang bsa diutamakan saat syuting film dengan gambar terbatas adalah dengan mengutamakan unsur dialog. Wregas mencontohkan film Marriage Story karya Noah Baumbach. menurutnya, film yang diperankan oleh Scarlett Johansson itu memiliki cinematografi yang sangat sederhana. "Castnya juga tidak banyak. Tapi mereka fokus pada dialog dan emosi," kata Wregas.
Film lain yang bisa menjadi contoh adalah film asal Rusia 'Dogtooth' yang disutradarai oleh Yorgos Lanthimos. Banyak sekali adegan dalam film itu yang mengambil gambar di dalam serta halaman rumah. "Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan selesai, kapan festival akan dilangsungkan secara langsung, tapi kita tidak boleh berhenti berkarya," katanya.
baca dong https://gaya.tempo.co/read/1369486/mau-buat-film-saat-isolasi-mandiri-coba-utamakan-unsur-iniBagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Buat Film saat Isolasi Mandiri, Coba Utamakan Unsur Ini - Gaya Tempo.co"
Posting Komentar