Sutradara muda asal Blitar Grantika Pujianto kembali merilis film terbarunya yang berjudul 'Sarung: Santri untuk Negeri'. Film ini diputar perdana di CGV Cinemas Blitar Square, Kota Blitar, pada Jumat (31/1/2020) malam.
Pada pemutaran perdana film Sarung: Santri untuk Negeri, terlihat cukup ramai penonton. Sejak pukul 18.30, penonton tampak sudah mulai berdatangan dan memenuhi pintu depan CGV Cinemas di Blitar Square.
Pemutaran perdana atau screening film Sarung: Santri untuk Negeri kali ini disaksikan Bupati Blitar Rijanto dan Plt Wali Kota Blitar Santoso, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Akhyar, dan beberapa kepala OPD di lingkungan Pemkab Blitar serta para pemain dan kru film tersebut.
Film ini menceritakan kultur budaya dan ciri khas pesantren serta kehidupan di dalamnya. Selain itu, film ini menceritakan kehidupan warga NU di masyarakat umumnya.
Film yang berdurasi 90 menit ini mengangkat kisah seorang santri bernama Muhammad Jagad Jalaludin (Muhammad Sulton Arif Jalaludin MR) dan sahabatnya, Huda Hermawan (Miftachul Huda), dalam pengabdiannya di pondok pesantren dan di masyarakat. Dalam perjalanannya, Kang Jalal dan Kang Huda dipertemukan dengan Ning Ngesti (Alfina Nindiani), Ning Zahra (Fadila Yahya), dan Ning Intan (Intan Budiana Putri).
Selain itu, film ini mengangkat kebudayaan warga NU, khususnya Ahlus-Sunnah wal Jama'ah an-Nadliyah. Jadi, film tersebut benar benar bisa menjadi tontonan yang mendidik dan positif untuk generasi saat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Blitar Rijanto sangat mengapresiasi adanya film Sarung ini. Apa lagi film ini selain menunjukkan wajah Islam yang santun, ramah dan menyejukkan. Film ini juga dinilai mempromosikan daerah, khususnya pariwisata, dan potensi yang ada di Blitar Raya.
"Alhamdulillah setelah kami saksikan bersama-sama film Sarung ini, meskipun baru perdana diputar, mulai dari sutradaranya hingga pemainnya pun wajah-wajah baru semua. Tetapi mereka bisa tampil membuat karya yang luar biasa, terutama untuk mengangkat nama Blitar. Tentu ini suatu hal yang sangat luar biasa," ungkap bupati usai menyaksikan film Sarung.
Menurut dia, karya film ini sangat menarik karena menceritakan kehidupan di pondok pesantren yang penuh dengan kedisiplinan dan pembentukan karakter Islam Ahlusunnah Wal Jamaah. Selain itu, film ini mengangkat potensi-potensi di Kabupaten Blitar.
"Tentunya film ini sangat baik. Tadi kami saksikan bersama kehidupan para santri di pondok pesantren yang penuh dengan kedisiplinan dan mencerminkan Islam Ahlussunah Wal Jamaah. Juga mengangkat potensi daerah dan wisata di Kabupaten Blitar," tutur Bupati.
Sementara, Plt Wali kota Blitar Santoso mengatakan bahwa film tersebut sangat menarik dan memiliki alur yang jelas dan lebih mudah dipahami. Terlebih menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih membumi dan menggambarkan karakter asli orang Blitar.
"Dari awal sampai akhir menyaksikan dan ini film yang sangat bagus untuk digonton. Alur cerita filmnya yang pas sesuai dengan pondok pesantren. Bahkan ending-nya pun tidak terduga. Pokoknya semangat terus untuk sineas muda Blitar, khususnya Mas Grantika Pujianto, supaya bisa membuat karya yang menginspirasi," ungkap Santoso.
Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Akhyar mengatakan bahwa film ini dibuat secara swadaya. Jadi, inilah wujud pengabdian yang sesungguhnya. Selain filmnya menceritakan tentang pengabdian santri, proses pembuatan film ini sebagai wujud pengabdian kepada Nahdlatul Ulama.
"Saya sendiri sebagai saksi dan menyaksikan kalau film ini benar-benar swadaya tanpa ada sponsor dari mana pun. Saya sangat bangga dan merasa terharu kepada generasi muda NU ini. Terima kasih kepada para seniman muda dan semuanya yang terlibat dalam pembuatan film ini.bteruslah berkarya dan lanjutkan perjuangan ini dengan ikhlas. Kami akan dukung sepenuhnya meskipun hanya dengan doa," tukasnya.
Grantika Pujianto sebagai sutradara mengatakan screening film Sarung ini rencananya juga akan diadakan di Pondok Pesantren yang ada di Blitar. Salah satunya di Pondok Pesantren Maftahul Janah Jatinom yang juga menjadi tempat proses pembuatan film ini.
"Semoga film ini menjadi inspirasi, motivasi dan memberikan manfaat untuk umat, kepentingan bersama serta manfaat dunia akhirat. Kita sebagai generasi muda NU harus bangga menjadi bagian dari Ahlussunnah Wal Jamaah," tandasnya.
Perlu diketahui, film ini di buat secara swadaya oleh generasi muda NU Blitar yang juga melibatkan langsung IPNU, IPPNU, dan Duta Wisata Gus Jeng Kabupaten Blitar. Lroses pembuatan film ini 70 persen lebih dilakukan di Blitar. Sisanya di luar Blitar karena juga mempromosikan pariwisata serta potensi yang ada di Jawa Timur.
Screening film Sarung sengaja diadakan 31 Januari 2020 bertepatan dengan Harlah Ke-94 NU. Pemutaran film Sarung ditutup dengan pemotongan tumpeng dari ketua PW IPNU Jawa Timur bersama kru dan pemain film sarung yang diserahkan kepada ketua PCNU Kabupaten Blitar.
baca dong https://jatimtimes.com/baca/208535/20200201/161300/film-sarung-santri-untuk-negeri-besutan-putra-daerah-blitar-diputar-perdana-di-bioskopBagikan Berita Ini
0 Response to "Film Sarung: Santri untuk Negeri Besutan Putra Daerah Blitar Diputar Perdana di Bioskop - JatimTimesNews"
Posting Komentar