Search

Film Pretty Boys: Satir, tapi Bukan Kritik - Jawa Pos

JawaPos.com – Ketika mendengar nama Vincent dan Desta, yang terbayang adalah tingkah kocak mereka. Namun, keduanya kompak mengatakan bahwa film terbarunya, Pretty Boys, akan menyuguhkan hal yang lebih dari itu. Film debut Tompi sebagai sutradara itu mengisahkan perjuangan Anugerah (Vincent) dan Rahmat (Desta), dua orang dari kampung, untuk menjadi terkenal. Termasuk melakukan hal-hal yang sebetulnya di luar jati diri mereka.

Film ini menyajikan realitas yang ada di industri TV. ’’Bukannya mengkritik, tapi memaparkan. Gini lho kondisi per-TV-an di Indonesia sekarang,’’ kata Vincent saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya kemarin (21/9).

Kini Pretty Boys sudah tiga hari nangkring di bioskop tanah air. Desta yang merangkap sebagai produser mengatakan tak pernah menyangka besarnya sambutan penonton.

’’Gue sama Tompi punya keprihatinan yang sama terhadap industri TV. Sekarang acaranya kayak apa sih, kebanyakan kan setting-an, soal asmara, enggak mendidik,’’ kata Desta. ’’Industri TV tuh Tuhan-nya cuma satu, yaitu rating. Dan rating berdasarkan orang yang menonton. Penonton lebih suka acara yang begitu,’’ imbuhnya.

Desta mengatakan bahwa film Pretty Boys enggak cuma bikin ketawa, tetapi juga ada pesan moral yang dalam. Menurut dia, serasa naik roller coaster. ’’Naik turun aja gitu. Kadang baru mau ketawa, eh diajak sedih lagi. Itu sensasi yang beda aja,’’ katanya. Suami Natasha Rizki itu bahkan mengaku merasa sedih di bagian ending film.

Hal serupa dirasakan Onadio Leonardo, pemeran Roni, saat pertama menonton film debutnya tersebut. ’’Gue puas banget. Ah, gila nih filmnya,” ujarnya.

Lalu, akankah film ini dibikin sekuel? ”Enggak lah, enggak kepikiran ke sana,’’ kata Desta.

Mungkin pikiran Desta bisa berubah. Tapi, di sisi lain, Vincent dengan mantap mengatakan bahwa ini adalah film terakhirnya. Sebab, dia mengaku tidak merasa senang dan bisa berakting. ’’Kalau enggak ada gue, industri film tidak akan kangen juga kok. Saya mau kembali bercocok tanam… palawija dan ubi ketela rambat,’’ candanya.

Let's block ads! (Why?)

baca dong https://www.jawapos.com/entertainment/music-movie/22/09/2019/film-pretty-boys-satir-tapi-bukan-kritik/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film Pretty Boys: Satir, tapi Bukan Kritik - Jawa Pos"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.