Masihkah ingat dengan kisah seorang anak asal Tasikmalaya yang bernama Arul Mitaful Huda? Arul dibawa ke kantor polisi oleh warga karena dituduh mencuri uang hingga kemudian Arul malah betah tinggal di Mapolres Tasikmalaya hingga diangkat menjadi 'anak angkat' di polres.
Kisah Arul itu kini diangkat ke layar lebar lewat judul 'Arul Hadiah Terbaik'. Soft launching film ini baru saja digelar di Cinema XXI Transmart Tasikmalaya Jumat (20/5/2022) siang. Yang menjadi pemeran Arul dalam film tersebut adalah sosok aslinya.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto dan Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana bersama jajaran menyaksikan pemutaran film yang berdurasi kurang dari satu jam ini.
Usai acara Suntana mengapresiasi Polres Tasikmalaya yang melakukan tindakan humanis dalam menangani kasus anak yang berhadapan hukum. Kehadiran film 'Arul Hadiah Terbaik' harus dijadikan contoh jajaranya di Jawa Barat dalam menangani perkara yang melibatkan anak.
"Cuma satu kata untuk Pak Kapolres Tasikmalaya, Pak Rimsyahtono Anda sangat luar biasa. Filmnya bagus saya sampai meneteskan air mata. Ini kisah nyata dari realitas ditengah kita. Restorastife Justice dikedepankan dalam penyelesaian kasus anak anak yang berhadapan dengan hukum. Arul ini sampai betah tinggal di kantor polisi, ini menunjukan anggota telah menjadi pengayom pelindung dan pelayan masyarakat," tutur Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Suntana MSi
Kapolda juga menyambut baik cita cita Arul yang ingin menjadi polisi setelah menetap di Mapolres Tasikmalaya.
"Anak anak diseluruh Indonesia bisa menjadi polisi termasuk Arul. Ini tugasnya Polres Tasikmalaya, Arul kan sekarang sudah jadi anak asuh Polres Tasikmalaya. Bagaimana Arul ini disiapkan untuk ikut tes kepolisian nantinya setelah sekolah menengah, itu tugasnya Pak Kapolres dan Kapolres setelahnya nanti ni. Saya menginginkan nanti ada hafiz hafiz Quran yang masuk jadi anggota Polri," kata Suntana.
Film 'Arul Hadiah Terbaik' ini rencananya aka diputar di Mabes Polri saat peringatan HUT Bhayangkara satu Juli mendatang.
"Saya sudah sampaikan pada Bapak Kapolri. Rencananya Film Arul akan diputar satu Juli pas Hari Bhayangkara. Film ini akan diputar di Kepolisian seluruh Indonesia," ujar Suntana.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto turut menyampaikan apresiasinya terhadap film Arul Hadiah Terbaik. Polisi hadir menjawab kritik dengan kinerja yang melayani masyarakat. Dalam kasus Arul ini, Polisi menjadi bapak untuk anak kecil yang berhadapan dengan hukum.
"Kami apresiasi Kepolisian, Pak Kapolres Tasikmalaya, Pak Rimsyahtono. Film arul membuktikan polisi jadi bapak untuk anak yang berhadapan dengan hukum. Pelajaran lainya kita harus bijak dalam menyikapi permasalahan ditengah masyarakat," tutur Ade Sugianto, dilokasi yang sama.
Sementara Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono yang juga salah satu pemain dalam Film ini mengaku bangga dan terharu dengan hadirnya Film 'Arul Hadiah Terbaik'.
"Kami bangga dan terharu hadirnya film ini. Kami berharap jadi edukasi untuk kami dan masyarakat jika terjadi persoalan hukum apalagi menyangkut anak kecil. Terima kasih pada semua pihak yang telah mendorong terciptanya film ini," kata Rimsyahtono.
Sosok Arul ini sudah melalui kajian hingga diputuskan diangkat dalam layar lebar. Kisah Arul bukan untuk dipermalukan tapi dijadikan edukasi untuk masyarakat luas.
"Ini sudah melalui kajian dan persfektif hukum. Arul diputuskan naik kelayar lebar, untuk edukasi bukan untuk mempermalukan atau menjatuhkan Arul," ucap Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Cerita Arul
Arul miftahul Huda terpaksa diantarakan ke kantor polisi oleh warga kampung halamanya karena dituduh mencuri uang. Warga yang geram kerap kehilangan barang akhirnya menolak arul kembali kekampung halamanya.
Kini arul menjadi anak yang membanggakan orang tua. Ia bercita cita menjadi polisi setelah melihat sosok kanit PPA Polres Tasikmalaya, Aiptu Josner.
"Saya senang terimakasih pak Polisi. Saya tetep mau jadi Polisi. Terimakasih pak Kapolres, Pak Josner. Saya mau jadi polisi lihat sosok Pak Josner. Saya bersyukur karena kejadian yang lalu, saya jadi diangkat anak asuh polisi, dijadikan film. Terkenal saya. Hehehe," tutur Arul di lokasi yang sama.
Meski proses hukum berakhir Islah, warga meminta agar Arul tidak kembali ke rumah orang tuanya. Arul akhirnya menetap di selter khusus anak unit perlindungan perempuan dan anak, Satreskrim Polres Tasikmalaya. Bukan sehari dua hari, arul tinggal di kantor polisi melainkan berbulan bulan lamanya.
Keseharianya dihabiskan dengan anggota yang bertugas mulai olah raga hingga makan. Hampir setiap pagi dan sore, anak yang bercita cita jadi polisi ini ikut apel bersama anggota polisi. Bahkan, beberapa kali arul didaulat menjadi ajudan kapolres yang menjadi inspektur upacara.
Baginya, menetap di kantor polisi lebih baik dibanding di kampung halamanya. Kantor polisi sangat ramah bagi keseharianya. Ia mendapat kasih sayang, perlindungan serta perhatian dari anggota selayaknya anak usia sekolah. Terlebih orang tuanya mengizinkan Arul dibimbing petugas kepolisian.
Simak Video "Penampakan 'Transformers' dari Knalpot di Polres Tasikmalaya"
[Gambas:Video 20detik]
(tey/tya)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Arul 'Anak Angkat' di Polres Tasikmalaya Dijadikan Film - detikcom"
Posting Komentar