Sutradara Angga Dwimas Sasongko mengakui, film yang bermuatan isu politik dan menyinggung kekuasaan pemerintah tidak mudah lulus sensor.
Menurut Angga, pada dasarnya, lembaga sensor film saat ini mengklasifikasikan film untuk beberapa golongan usia seperti 21+, 17+, 13+ dan semua umur.
"Tapi banyak situasi di mana ketika kami bicara tentang hal-hal yang sifatnya menyenggol kekuatan politik, ini tidak akan mudah untuk bisa lolos," kata dia dalam diskusi publik bertajuk 'Masa Depan Demokrasi di Indonesia: Menyoal Pembungkaman Suara Kritis Masyarakat', Minggu (30/1).
Angga menyebut, tidak mudah untuk membuat sebuah adegan tentang aparat yang korupsi dalam sebuah film. Sebab, tayangan seperti itu bisa berimplikasi banyak.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengambil kisah seorang teman sesama sutradara yang tengah menjalani proses pembuatan film. Namun, proses pembuatan harus dihentikan di tengah jalan karena dianggap berbau politik kiri.
Angga juga menceritakan pengalamannya ketika menggarap sebuah film animasi bernuansa Islam untuk anak-anak. Saat itu, film tersebut dilabeli radikal dan diminta untuk diboikot distribusinya.
"Hingga keluarga saya pun diancam. Padahal, filmnya belum rilis, tidak pernah ada yang nonton filmnya. Pas keluar, ternyata filmnya beneran film anak-anak gitu, film keluarga," imbuhnya.
Lebih lanjut, sutradara Surat dari Praha itu mengatakan, fenomena tersebut menjadikan para pembuat karya cenderung melakukan self censorship. Padahal, menurutnya sensor diri bisa menghambat kebebasan berekspresi seorang sutradara.
"Sebenarnya itu preseden yang sangat tidak baik dalam konteks kebebasan berpendapat maupun demokrasi," ujarnya.
(mrh/asr) baca dong https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220130170218-220-753047/angga-dwimas-sasongko-film-isu-politik-susah-lulus-sensorBagikan Berita Ini
0 Response to "Angga Dwimas Sasongko: Film Isu Politik Susah Lulus Sensor - CNN Indonesia"
Posting Komentar