KOMPAS.com - Dalam dua dekade terakhir, teknologi perfilman di dunia mengalami perkembangan sangat pesat.
Namun, sebelum menjadi sebuah karya visual yang kaya akan efek dan umumnya berdurasi lebih dari satu jam seperti film-film sekarang ini, film tidak luput dari sejarah yang panjang.
Film yang sering diartikan sebagai rangkaian dari gambar bergerak (motion picture) merupakan sebuah proses dari perkembangan teknologi.
Perkembangan pesat terjadi pada dunia film mulai abad ke-19, setelah revolusi industri.
Periode sebelum film
Teknologi film sebagian besar muncul dari perkembangan dan pencapaian di bidang proyeksi, lensa, fotografi, dan optik.
Teknik awal yang melibatkan gambar bergerak atau proyeksi meliputi:
- Shadowgraphy (dalam praktik sejak zaman prasejarah)
- Kamera obscura (fenomena alam yang mungkin telah digunakan sebagai alat bantu seni sejak zaman prasejarah)
- Wayang kulit (mungkin berasal sekitar 200 SM di Asia Tengah, India, Indonesia atau Cina)
- Lampu sorot (dikembangkan pada 1650-an, didahului oleh beberapa proyektor insidental)
- Perangkat animasi stroboskopik (fenakistoskop sejak 1833, zoetrope sejak 1866, flip book sejak 1868)
Sepanjang sisa abad ke-19, para penemu mencoba untuk menggabungkan semua teknik tersebut untuk menciptakan film.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Baca juga: Revolusi Industri: Latar Belakang, Jenis Industri, dan Dampak
Periode 1878-1900
Terobosan besar datang dari Eadweard Muybridge pada 1878, yang mendemonstrasikan kekuatan fotografi untuk menangkap gerakan lewat 16 foto kuda yang sedang berlari.
16 rangkaian foto kuda yang terlihat hidup tersebut menjadi gambar bergerak pertama di dunia, di mana saat itu belum tercipta kamera yang dapat merekam gerakan dinamis.
Setelah memperkenalkan fonografnya pada 1877, Thomas Alva Edison tertarik untuk menggabungkannya dengan temuan Muybridge.
Ide Edison tersebut berhasil melahirkan sebuah alat yang dinamai kinetoskop, alat menyerupai proyektor yang dapat menampilkan gambar bergerak atau film.
Ketika inovasi kamera semakin berkembang, Louis dan Auguste Lumiere mencoba mengambil gambar dengan cara bergerak pada 1895.
Hasilnya adalah film pendek berdurasi 46 detik berjudul Workers Leaving the Lumiere Factory.
Karya Lumiere Brothers tersebut diakui sebagai film komersial pertama di dunia yang kemudian membuat banyak orang mengetahui adanya film.
Beberapa tahun setelahnya, film-film pendek dengan durasi sekitar 50 detik pun bermunculan.
Namun, film yang ditampilkan saat itu masih hitam-putih, tidak memiliki efek audio, dan belum memiliki alur.
Baca juga: Perkembangan Bioskop Dunia, Berawal dari Teater Film
Periode awal abad ke-20 hingga era digital
Memasuki abad ke-20, film mengalami perkembangan semakin pesat dan menjadi salah satu hiburan yang diminati.
Pada 1903, film berjudul The Great Train Robbery yang berdurasi 12 menit telah disempurnakan dengan proses penyuntingan untuk menghasilkan cerita yang lebih kompleks.
Beberapa tahun berikutnya, terdapat lebih banyak film yang memiliki narasi daripada film dokumenter.
Pada 1910-an, permintaan akan film dari masyarakat semakin besar dan perusahaan film bermunculan di seluruh Amerika Serikat.
Seiring berjalannya waktu, perubahan yang signifikan terjadi pada film-film yang diproduksi.
Misalnya pada 1920-an, ketika efek audio mulai disinkronkan dan munculnya film berwarna pada 1930-an.
Pada 1970-an, film dapat direkam dengan videotape yang memungkinkannya dijual secara massal.
Memasuki abad ke-21, teknologi film digital telah mendominasi dan sejak pertengahan 2010-an, sebagian besar film di seluruh dunia direkam dan didistribusikan secara digital.
Referensi:
- Mikelsten, Daniel. (2020). Sejarah Film: Animasi, Blockbuster, dan Sundance Institute. (Budi Hidayat, Terjemahan). Caceres: Cambridge Stanford Books.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejarah Singkat Film Dunia - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar